Ahli genetika sekaligus periset dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Herawati Sudoyo, PhD pernah mengatakan bahwa orang Indonesia bukan berasal dari satu gen dan bukan pula dari suku tertentu.
"Pribumi dalam hal ini mengacu pada suku tertentu yang menjadi asal usul penduduk. Penduduk Indonesia tidak berasal dari suku tertentu. Leluhur kita berasal dari berbagai wilayah di dunia yang bermigrasi dan mewariskan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) serta karakter lain pada keturunannya," katanya saat diwawancarai detikcom pada Sabtu (19/10/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana sebenarnya memastikan seseorang punya 'darah' Indonesia atau bukan? Caranya dengan tes DNA. Tes DNA bukan hanya berfungsi untuk menentukan anak kandung atau ayah kandung saja, tetapi juga bisa menentukan berasal dari mana leluhur kita.
Untuk mencari tahu asal muasal genetik, digunakan DNA mitokondria yang merupakan materi genetik DNA yang berada di pada organel dalam sel eukariotik yang mengubah energi kimia dari makanan dalam bentuk yang dapat digunakan oleh sel adenosin trifosfat (ATP).
DNA mitokondria yang digunakan diturunkan melalui jalur maternal ibu, kromosom Y pada paternal ayah, serta DNA autosom yang diturunkan dari kedua orang tua. Sampel DNA mitokondria ini bisa diambil dari darah ataupun saliva (air liur). Kemudian sampel itu diteliti menggunakan teknologi canggih di laboratorium.
Tes DNA ini yang menguak keberagaman orang-orang Indonesia, mulai dari perbedaan warna kulit, bentuk rambut, hingga karakter sifat kerap menjadi pertanyaan besar. Prof Hera pernah menyebut bahwa asal nenek moyang Indonesia berasal dari Afrika.
"Kita semua orang ini asalnya Afrika, dan itu sudah diterima secara konsensus. Bahwa asal usul kita dari Afrika," ujarnya saat paparan dalam acara Sains di Medan Merdeka di Perpustakaan Nasional RI, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).
(wdw/up)











































