Akibatnya anak yang diberi bernama Pandhu tersebut mengalami kerusakan pada wajah. Khususnya di bagian bibir, hidung dan kedua mata.
"Ya waktu lahirnya kan operasi caesar hanya 8 bulan saja. Lahirnya normal, nangis dan gerakannya aktif. Tapi kurangnya di fisiknya di bagian wajah," terang Dina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kondisi cacat yang diidap oleh sang anak, ahli kandungan Dr dr Med Damar Prasmusinto, SpOG (K), dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan bahwa itu adalah sebutan untuk beberapa kondisi. Facial cleft merupakan kondisi bibir sumbing, hydrocephalus kondisi penumpukan cairan di rongga otak, dan myelomeningocele adalah kelainan tulang yang membuat saraf otak keluar.
"Jadi itu nama kelainan-kelainannya yang ketemu. Dia (si anak) ada beberapa kelainan. Apakah itu gejala dari satu sindrom atau apa belum tahu perlu diperiksa lebih lanjut," komentar dr Damar pada detikcom, Rabu (4/12/2019).
Dina sendiri curiga penyebab anaknya lahir cacat karena ia pernah dua kali digigit tikus saat hamil. dr Damar tidak mengelak kemungkinan infeksi oleh gigitan tikus dan memang beberapa kasus infeksi diketahui bisa menyebabkan anak terlahir cacat.
Namun demikian dr Damar menegaskan perlu pemeriksaan untuk benar-benar memastikan gigitan tikuslah yang menjadi penyebab kecacatan bayi.
"Kan enggak tahu terinfeksi apa, enggak bisa dibuktikan. Tikus itu kan bisa banyak sekali kumannya kaya leptospiro. Yang perlu ditanyakan si ibu itu (usai digigit -red) ada gejala sakitnya atau enggak?" kata dr Damar pada detikcom, Rabu (4/12/2019).
(fds/up)











































