Ekor ini sebetulnya adalah rambut yang tumbuh di bagian tengah punggung bawah bocah enam tahun tersebut. Pertumbuhan rambut yang mirip ekor ini mengejutkan dokter dan keluarga Shivam, terutama ibunya Reena. Namun ibunya menolak mencukur rambut aneh tersebut.
"Memotong rambut mungkin akan membawa hal buruk bagi keluarga kami," kata Reena dikutip dari Mirror.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena dianggap keturunan Dewa, masyarakat sekitar banyak yang yang memberi coklat dan makanan kecil bagi Shivan. Keluarga Shivan juga sempat kesulitan karena membludaknya kunjungan warga yang ingin melihat anak tersebut selama satu tahun belakangan.
Kunjungan dan pemberian warga baru berakhir setelah tokoh masyarakat setempat meminta warga untuk berhenti menganggap Shivam sebagai Dewa. Menurut tokoh yang disebut guru tersebut, perlakuan warga akan berdampak buruk pada kehidupan Shivam di masa depan.
"Awalnya, kami terganggu dengan kunjungan warga yang terjadi hampir setiap hari. Guru kemudian meminta warga menghentikan hal ini dan kami menurutinya. Sejak saat itu segala pendekatan pada Shivam menurun meski belum berhenti," kata Reena.
Menurut Reena, warga sangat mencintai Shivam sehingga masih memperhatikan anaknya. Kendati begitu, saat ini Shivam dan keluarganya mulai bisa hidup normal serta menjalankan aktivitas setiap hari.
(wdw/wdw)











































