Dalam video yang beredar tersebut, orang tua tampak memaksa membangunkan anak dengan menggoyangkan tubuhnya berkali-kali untuk memberinya kue untuk merayakan ulang tahunnya. Meski anak menolak dan menangis, orang tuanya tetap membujuk anak untuk bangun dan meniup lilin ulang tahun.
Berdurasi sekitar satu menit, video itu telah ditonton lebih dari 1 juta kali dan mendapat hampir 4 ribu komentar. Kebanyakan warganet merespons bahwa mereka khawatir soal kondisi sang anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ngga lucu sih, kasian anaknya. Lagi deep sleep terus dibangunin kek gitu. Orang dewasa aja kalo tiba-tiba dibangunin pusing, apalagi balita. Alula juga belum paham selebrasi ulang tahun," demikian ditanggapi oleh akun @s**tln
Mengutup New York Times, waktu tidur anak lebih rumit daripada yang terlihat. Waktu tidur anak sebenarnya adalah perilaku yang kompleks, campuran dari biologi individu, termasuk perkembangan neurologis dan hormonal.
Tidak cukup tidur di malam hari memiliki konsekuensi negatif bagi anak. Seiring waktu, tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup dapat mempengaruhi perilaku dan emosional anak.
Canadian Pediatric Society menuliskan panduan umum tentang jumlah tidur yang dibutuhkan anak-anak selama 24 jam, termasuk tidur siang yakni untuk balita sebanyak 10-13 jam sehari.
(kna/up)











































