Namun menurut dokter spesialis kedokteran olahraga dari Slim and Health Sports Therapy, dr Michael Triangto, SpKO, asumsi tersebut salah. Tidak semua wanita bisa melakukannya, begitu juga pria ada yang mampu menyelesaikan challenge itu dengan baik.
"Asumsi bahwa semua pria tidak bisa melakukannya, itu salah. Semua wanita yang bisa, pasti juga ada yang tidak bisa apalagi yang tubuhnya tinggi. Menurut saya, hal seperti inilah yang memang bagus untuk dijadikan challenge," ujarnya pada detikcom, Kamis (12/12/19).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Michael mengatakan, memang dalam melakukan ini pria cenderung akan lebih sulit karena tubuh yang lebih tinggi dan titik tumpu yang berbeda dengan wanita. Apalagi, jika orang itu jarang berolahraga.
"Pria memang akan lebih sulit untuk melakukannya karena kekuatan otot punggungnya lemah atau tidak kuat. Selain itu, karena tinggi dan titik tumpunya juga berbeda dari wanita. Hal itu yang menjadi patokan kalau pria tidak bisa menjalani challenge ini," jelasnya.
Agar bisa melakukan challenge ini, baik pria maupun wanita harus rutin melatih otot-otot punggungnya. Tanpa disadari, selama ini biasanya orang-orang saat olahraga hanya fokus melatih bagian tubuh depan seperti sit up, push up, hingga angkat barbel.
dr Michael mengatakan adanya challenge ini justru akan mendorong orang untuk lebih rajin berolahraga dan melatih otot punggung. Menurutnya, chair challenge ini tidak akan menimbulkan resiko apapun jika dilakukan dengan benar.
"Dari challenge ini, kita bisa liat ternyata otot punggung kita itu tidak balance. Nah makanya mulailah latih otot bagian belakang itu, misalnya dengan back up atau olahraga yang serupa lainnya. Itu akan membuat postur tulang belakang akan lebih tegak," tutur dr Michael.
(fds/fds)











































