Ahli kandungan, dr Ari Waluyo, SpOG, menjelaskan kondisi orang yang lahir dengan berat bayi rendah dan berujung stunting, mempunyai risiko terkena penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung, darah tinggi, dan juga diabetes.
"Nah sekarang kamu bisa bayangkan, pada saat dia berusia reproduksi (dewasa) dan dia menderita penyakit (stunting) seperti itu, bagaimana kualitasnya? Pasti akan lebih rendah. Itu terjadi pada kondisi bayi-bayi yang mengalami stunting di dalam rahim," kata dr Ari saat ditemui detikcom, Senin (16/12/2019).
dr Ari menegaskan, pencegahan stunting pada anak perlu dilakukan, tak hanya setelah bayi lahir, melainkan juga sejak dalam kandungan, dengan menerapkan gaya hidup sehat pada ibu hamil. Karena hal itu akan berdampak jangka panjang dalam tumbuh kembang anak.
"Orang yang merokok, yang stres itu mempunyai risiko bayinya kecil, Apalagi dia gaya hidupnya nggak bagus, itu juga dapat meningkatkan risiko tadi (stunting)," pungkasnya.
Simak Video "Stunting di Indonesia Kini Turun Menjadi 21,6%"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)