"Laporan ke Pak Menteri waktu itu 262 kasus, setelah 2 Desember tidak ada lagi kasus. Selama masa itu menerima laporan-laporan dari rumah sakit, (kini) 306 kasus di November dan di Desember ada 2 (kasus) yang baru," jelas Kepala Dinkes Kota Depok drg Novarita saat ditemui di RS Universitas Indonesia, Kamis (19/12/2019).
drg Nova tidak mengetahui detail dua orang yang terinfeksi hepatitis A ini berasal dari usia berapa. Namun kepada detikcom, drg Nova mengatakan bahwa keduanya masih dirawat dan kondisinya kian membaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status KLB hepatitis A di Depok ditetapkan dari 20 November 2019 dan diperkirakan berakhir pada 20 Januari 2020 mendatang. Namun status KLB bisa dicabut lebih awal jika tidak ada lagi orang yang terinfeksi hepatitis A setelah dua minggu dari kasus terakhir ditemukan.
Dinkes Kota Depok pun telah menyurati berbagai instansi lintas sektor di wilayahnya untuk mewaspadai wabah hepatitis A ini dengan menginformasikan segala hal mengenai penyakit menular tersebut.
"Menginformasikan apa itu Hepatitis A, gejala, pencegahan, agar disampaikan lagi ke komunitasnya," pungkas drg Nova.
(wdw/fds)











































