"Aku enggak tahu rasanya orgasme, dulu yah, tapi terus berhubungan susahnya setengah mati. Aku melayani iya," ucapnya.
Salah satu penyebab Yuni sulit orgasme adalah pengalaman KDRT di pernikahan pertama yang membuatnya trauma mendalam. Selama ini ia selalu berpura-pura orgasme saat berhubungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ngerepotin, aku bisa atur sendiri, aku bisa simpan sendiri. That's my best friend," kata Yuni.
Ada beberapa alasan wanita pura-pura orgasme. Salah satu penelitian menyebut kurang lebih 60 persen wanita memalsukan saat melakukan hubungan seks.
Dikutip dari Live Science, banyak dari wanita mengatakan mereka memalsukannya karena ketakutan mereka sendiri akan keintiman, mereka juga melaporkan pura-pura orgasme karena mereka merasa tidak aman tentang fungsi seksual mereka. Tapi ada juga yang melakukannya untuk meningkatkan pengalaman seksual mereka sendiri.
"Sebagian kecil wanita yang pura-pura orgasme bertujuan meningkatkan gairah mereka sendiri. Mereka sebenarnya memiliki tingkat kepuasan seksual yang tinggi," kata peneliti Erin Cooper dari Temple University.
Sementara itu, banyak juga perempuan yang menggunakan alat bantu seks untuk mendapatkan orgasme. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Sexual Medicine menemukan 53 persen wanita usia 18-60 tahun pernah menggunakan mainan seks.
Beberapa mengaku mereka yang menggunakan vibrator secara teratur lebih mudah terangsang dan dilumasi untuk mencapai orgasme. "Secara mengejutkan ada sejumlah manfaat psikologis yang terkait dengan menggunakan alat bantu seks," kata dr Chris Donaghue, PhD, LCSW, CST, pakar seks dan hubungan dikutip dari Bustle.
(wdw/kna)











































