Dalam kasus seperti itu, bukan hanya luka-luka di tubuh ataupun penyakit yang di dapat, tapi juga ada risiko dampak psikologis.
Terkait peristiwa terjebak di dalam gua, beberapa waktu yang lalu hal serupa juga pernah terjadi pada belasan remaja di Thailand. Kala itu psikolog Dr Brigitte Lueger-Schuster dari University of Vienna memberikan komentar berbagai risiko dampak psikologis yang dapat menghantui para penyintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah pertama adalah mininya cahaya di dalam gua. Manusia terbiasa dengan struktur siang dan malam, sehingga jika terlalu lama di dalam gelap mereka akan merasa lebih stres karena pola tidurnya terganggu.
"Jika pola tidur terganggu maka bioritme seluruh tubuh pun juga ikut terganggu", ujar Dr Lueger-Schuster, dikutip dari DW.
Selain itu bisa juga muncul trauma terhadap suara hujan karena itu yang menyebabkan mereka bisa terjebak di dalam sana. Para korban juga bisa memiliki klaustrofobia atau fobia terhadap tempat yang sempit dan takut terjebak.
"Dan sebaiknya, setelah keluar dari tempat itu mereka akan jauh lebih baik ditempatkan bersama orang tua dan dijauhkan dulu dari publik. Ini dilakukan agar mereka bisa pulih di lingkungan yang nyaman dan aman," katanya.
(sao/fds)











































