Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Imran Agus Nurali, mengatakan perlu adanya kewaspadaan pada masyarakat. Terutama pada ibu hamil dan juga bayi balita yang rentan terinfeksi penyakit akibat bencana banjir.
"Kita sudah memberikan kewaspadaan terutama pada masyarakat yang tinggal di pinggir-pinggir sungai dan daerah-daerah yang rendah sebagainya, kemudian kementerian kesehatan juga menyediakan logistik baik dari sisi pelayanan kesehatan, dan kebutuhan seperti infus untuk rawat inap dan sebagainya (telah) dipersiapkan," kata Imran saat ditemui detikcom pada Senin (30/12/2019).
Langkah-langkah pencegahan perlu lebih diutamakan agar tak terjadinya bencana banjir serta mengantisipasi adanya angin puting beliung.
"Saya rasa mencegah tadi lebih baik, karena mencegah banjir yang merusak dan puting beliung ya susah juga mencegahnya itu kan faktor BMKG mungkin (pencegahannya). Harusnya memang dari BMKG tadi mensosialisasikan ke pemerintah daerah kapan dan dimana itu terjadi mereka harus bisa antisipasi menyelamatkan diri," ucap Imran.
Imran juga menjelaskan risiko timbulnya berbagai macam penyakit seperti demam berdarah dan malaria hingga penyakit banjir yang disebabkan oleh tikus pun bisa menjadi ancaman bila kesehatan lingkungan tak dijaga dengan baik.
"Termasuk tikus, kalau di kota-kota biasanya pada saat banjir tikusnya kan terendam dan dia kan buang air kecilnya di air. Nah pada saat banjir kita kan punya luka dan terbenam air masuklah penyakit namanya leptospirosis yang menyebabkan kencing darah dan sebagainya, bahkan bisa meninggal," tuturnya.
Simak Video "Kemenkes Komentari Sentilan Kiky Saputri Terkait Faskes Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)