Bakteri bisa masuk ke dalam lubang sekecil apapun yang terbentuk di gigi. Sayangnya, bakteri ini tidak akan bisa kita gosok untuk 'mengusirnya' lagi.
Dikutip dari The List, kita baru merasa pentingnya ke dokter saat gigi berlubang terasa sakit. Sakit ini disebabkan oleh proses kimiawi yang melibatkan asam makanan dan bakteri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gigi berlubang bisa memicu masalah lebih besar jika tak segera ditangani. Gigi yang berlubang seiring waktu semakin lemah, sehingga perilaku sehari-hari bahkan hanya mengunyah bisa membuat gigi patah atau retak.
Lubang ini akan bisa menjadi semakin dalam, saat mencapai saraf gigi, saat itulah kita merasakan sakit yang luar biasa. Rasa nyeri ini bisa hilang saat sarafnya mati, namun proses pengeroposan tidak berhenti dan jaringan yang mati bisa melemahkan sistem imun, berisiko terkena infeksi.
"Racun dari jaringan yang mati akan mulai menginfeksi tulang di ujung akar yang dimulai dengan peradangan. Kemudian infeksi bisa menjalar ke pipi dan ke dasar mulut," jelas dosen kedokteran gigi di Boston University, Carl McManama.
Kamu bisa mencegah hal ini dengan menyikat gigi dua kali sehari, flossing sekali, dan memeriksakan gigi untuk pembersihan selama enam bulan sekali.
(frp/kna)











































