"Setelah salat subuh kemudian mamah kejang-kejang, tiba-tiba mamah sudah pingsan di kasur dan ternyata pas dibawa ke rumah sakit dalam perjalanan udah nggak ada," tutur sang anak, Rizky Febian, saat ditemui di rumah duka, Sabtu (4/1/2020).
Kejang adalah kondisi yang timbul karena adanya gangguan aktivitas listrik pada otak yang tiba-tiba dan tak terkendali. Kejang dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku, gerak, perasaan, atau tingkat kesadaran seseorang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut berbagai penyebab kejang seperti dikutip dari berbagai sumber.
- Demam tinggi
- Kurang tidur
- Hiponatremia
- Konsumsi antidepresan
- Trauma kepala
- Tumor otak
- Stroke
- Hipertensi
Spesialis jantung dari RS Siloam Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP, menuturkan kejang-kejang juga bisa menjadi tanda serangan jantung.
"Kejang bisa jadi salah satu gejala ketika seseorang serangan jantung. Hal tersebut terjadi saat cardiac arrest (henti jantung) atau ketika ada aritmia yaitu gangguan irama jantung berat saat serangan jantung," kata dr Vito beberapa waktu lalu.
Selain itu, ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab kejang. Namun jika kejang berlanjut berulang kali setelah masalah yang mendasarinya diobati, kemungkinan seseorang mengalami kondisi epilepsi.
(kna/frp)











































