Dokter spesialis paru di RS Pondok Indah, Tangerang Selatan, dr Diah Handayani, SpP(K) mengatakan pneumonia berasal dari infeksi bakteri, virus dan juga jamur. Tetapi, kondisi yang paling umum terjadi adalah melalui virus dan disebarkan melalui udara.
"Jadi, penyebarannya lewat udara dan cepat, karena setiap orang yang bernapas ada satu orang yang sakit batuk, dan ngeluarin dahak. Ada yang terlihat ada juga yang nggak terlihat seperti bersin," kata dr Diah kepada detikcom, Senin (6/1/2020).
"Maka setiap batuk itu dia mengeluarkan kuman, bisa bakteri, bisa virus dan ketika kita bernapas di samping dia atau di lingkungan yang sama. Kita terinhalasi kan jadi si kuman itu masuk ke dalam paru-paru kita," lanjutnya.
Virus dan bakteri pneumonia yang telah masuk ke dalam paru-paru akan mengganggu proses pertukaran udara.
"Di dalam paru-paru yang pneumoni itu karena banyaknya kuman, toksin-toksin dari kuman, kemudian juga sel-sel radang, akibatnya paru-parunya menumpuk dan ini menganggu proses pertukaran udara," ucap dr Diah.
Gejala-gejala yang dirasakan pada umumnya seseorang yang terinfeksi pneumonia adalah demam, batuk-batuk, hingga sesak napas yang berat.
dr Diah juga menjelaskan, meski penyakit ini lebih sering menginfeksi balita dan juga lansia yang daya tubuhnya sudah tidak lagi kuat. Virus pneumonia yang terjadi di China dapat menginfeksi seseorang yang daya tahan tubuhnya terbilang masih kuat.
"Diprediksi ini pasti bukan virus yang biasa, karena kan dia pneumonianya berat dan mengenai berbagai macam umur kan, nggak hanya orang tua dan anak. Biasanya karena virus-virus jenis ini, karena dia jenis baru atau yang lama tapi berubah jadi kuat dan biasanya terisolir di wilayah tertentu," tuturnya.
Simak Video "Gejala Pneumonia Misterius yang Tewaskan 4 Orang di Argentina"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)