Ada berbagai macam penyebab pneumonia, yang oleh orang awam kerap disebut dengan istilah 'paru-paru basah'. Namun yang pasti, tidur dengan kipas angin menyala ternyata bukan termasuk salah satunya.
Ini ditegaskan oleh dr Sita Andarini, SpP(K), dokter paru dari RS Persahabatan, dalam wawancara dengan detikcom beberapa waktu lalu. Menurutnya, anggapan tersebut tak lebih dari sekadar mitos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pleura adalah bagian vital dari saluran pernapasan yang bertujuan untuk melindungi paru-paru dan mengurangi gesekan yang mungkin timbul antara paru-paru, tulang tusuk dan rongga dada yang berbentuk selaput.
Dikutip dari WebMD, efusi pleura adalah jumlah cairan yang tidak biasa di sekitar paru-paru. Pleura menciptakan terlalu banyak cairan ketika teriritasi, meradang, atau terinfeksi.
"Cairan dalam rongga pleura bisa disebabkan karena berbagai macam hal, contohnya dengan orang dengan infeksi TB, pada pasien kanker paru, atau pasien gagal jantung juga kadang suka sering didapatkan cairan pada rongga pleura dan tidak berhubungan dengan kipas angin," tambah dr Sita.
Meski tidur di depan kipas angin tidak menyebabkan paru-paru basah, tapi kebiasaan ini tetap harus dikurangi karena bikin masuk angin. Boleh saja tidur menggunakan kipas angin, asal arahnya jangan langsung ke badan ya!
(naf/up)











































