"Kebiasaan mendengarkan musik dengan keras menggunakan perangkat seperti earphone bisa menyebabkan gangguan pendengaran tinnitus, tergantung dari intensitas dan frekuensi suaranya," ujarnya yang dikutip dari Times of India.
Menurut dr Santosh S, salah satu konsultan senior THT di Columbia Asia Hospital Hebbal, tinnitus merupakan gejala kerusakan pada saraf yang ada di telinga. Suara yang dihasilkan akan langsung mengarah ke gendang telinga dan bisa berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Penyebab Telinga Berdenging |
Gejala tinnitus
Di telinga muncul bunyi dengungan, mendesis, bersiul yang terjadi sesaat tapi berlangsung terus menerus. Gejala yang paling parah bisa menyebabkan kecemasan, depresi, mudah marah, gangguan tidur, dan stres.
Tinnitus juga dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi, penyebab tumor di kepala dan leher, penyumbatan di pembuluh leher, neuroma akustik (tumor di area otak dengan masalah pendengaran dan keseimbangan), gangguan tiroid, otosklerosis yang melibatkan tulang telinga, penyakit Ménière (telinga bagian dalam) gangguan yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran).
Pencegahan tinnitus
Sebagai pencegahannya, para ahli merekomendasikan untuk mulai hindari paparan suara yang keras, jauhi kafein, dan nikotin. Bila ingin gunakan perangkat tambahan, dianjurkan untuk menggunakan headphone. Ini karena suara tidak langsung menekan pada gendang telinga.
Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Telinga |
(sao/up)











































