"Dinas Kesehatan juga melakukan pengambilan sampel berupa tanah tempat terjadinya kasus dan sampel luka pada kulit manusia yang diduga terpapar penyakit ini," tambahnya.
Saat tubuh manusia terpapar bakteri antraks, ada 3 jenis infeksi yang bisa terjadi. Di kebanyakan kasus, ini akan terlihat 7 hari setelah paparan. Dikutip dari Mayo Clinic, sebagai berikut:
1. Antraks kulit
Pada kulit, bakteri antraks masuk ke tubuh melalui luka yang ada pada kulit. Ini yang paling sering terjadi jika terpapar antraks. Tapi, jenis ini paling ringan dan jarang berakibat fatal. Tanda dan gejalanya ada benjolan besar dengan warna hitam di bagian tengah, gatal, tidak sakit, dan terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening.
2. Anthrax gastrointestinal
Infeksi ini terjadi setelah mengkonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi antraks. Tandanya seperti mual, muntah, sakit perut, pusing, selera makan hilang, demam, diare sampai berdarah, sakit tenggorokan, dan terjadi pembengkakan leher.
3. Anthrax inhalasi (paru)
Antraks inhalasi bisa terjadi saat manusia menghirup udara yang terkontaminasi spora antraks. Jenis ini yang paling mematikan, bisa menular, dan sering berakibat fatal. Gejalanya mirip seperti flu, yaitu sakit tenggorokan, demam, nyeri otot, lemas, sesak napas, mual, batuk darah, dan sakit saat menelan.
Tapi, jika penyakit ini tidak segera diobati, akan muncul gejala lain seperti demam tinggi, sulit bernapas, syok, bahkan meningitis atau radang otak dan sumsum tulang belakang yang bisa menyebabkan kematian.
Simak Video "Enam Anak di Inggris Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bakteri Strep A"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)