Apa itu sepsis? Mayo Clinic mendeskripsikannya sebagai kondisi yang berpotensi membahayakan nyawa yang mengubah cara tubuh merespons infeksi. Normalnya tubuh melepaskan kimia ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi, dan saat kimia ini menjadi tak seimbang, maka sepsi terjadi dan memicu perubahan yang bisa merusak sistem sejumlah organ tubuh.
Dilaporkan CNN, studi tersebut memperkirakan di tahun 2017 ada 48,9 juta kasus sepsis dan 11 juta kematian. Yang berarti 19,7 persen semua kematian di dunia terkait dengan sepsis, padahal sebelumnya diperkirakan jumlah ini akan menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para peneliti mendapatkan angka sebesar ini dengan melihat lebiih dari 109 juta catatan kematian individual dan tren dari 1990 hingga 2017. Data datang dari studi Global Burden of Disease, yang melaporkan 282 penyebab kematian utama pada 196 negara dan teritori," tulis situs tersebut.
Kemudian mereka menggunakan catatan pasien yang masuk rumah sakit akibat sepsis dan pengidapnya yang tidak dirawat di rumah sakit. Studi terbaru ini menemukan angka kasus sepsis turun 37 persen, dan kematian turun 52 persen sejak 1990, namun tetap menjadi masalah yang signifikan di beberapa bagian dunia seperti Afrika (area Sahara), Asia Timur dan Selatan dan Oceania.
Dari 1990 sampai 2017, penyebab sepsis paling umum adalah diare dan penyebab kematian akibat sepsis adalah infeksi pernapasan bawah. Cedera paling umum yang menyebabkan sepsis berasal dari kecelakaan mobil.
"Kami khawatir menemukan kematian sepsis jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, terutama karena kondisinya dapat dicegah dan diobati. Kami memerlukan fokus yang diperbaharui soal pencegahan sepsis di antara bayi baru lahir dan untuk menangkal resisten antimikroba, pelaku penting dari kondisi ini," pungkas Dr Mohsen Naghavi, dosen ilmu kesehatan metrik di Institute for Health Metrics and Evaluation pada University of Washington School of Medicine, dalam sebuah rilis.
(frp/up)











































