Mengutip dari Asia One, penyakit pneumokokus diakibatkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae.
Infeksi bakteri ini menyebabkan pneumonia (infeksi paru-paru), meningitis (radang selaput otak), sepsis (peradangan di seluruh tubuh), sinusitis (pembengkakan pada sinus), dan otitis media (infeksi telinga).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pneumokokus masih bisa dicegah dengan melakukan vaksin, agar tidak perlu lagi mengonsumsi antibiotik sebagai pelindung dari bakteri ini.
"Di Brazil, penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin dapat menurunkan sekitar 80 persen pneumonia pada anak di bawah usia 2 tahun dan 20 persen penurunan meningitis," jelasnya.
Anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat akan dapat bertahan dalam serangan infeksi bakteri ini. Sedangkan, anak-anak yang kurang sehat seperti kekurangan gizi maka akan rentan terinfeksi.
Diketahui di seluruh dunia, penyakit ini telah merenggut nyawa sebanyak 800 ribu anak balita setiap tahunnya, dan sekitar 2.200 anak meninggal dunia akibat penyakit ini setiap harinya.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Klinik Cleveland di Amerika Serikat mengatakan ada beberapa cara untuk menghindari penyakit ini selain melakukan vaksin. Selalu cuci tangan, jaga jarak dengan orang sakit, tutup mulut saat bersin dan batuk, serta hindari paparan asap rokok.
(Achmad Reyhan Dwianto/fds)











































