Dalam surat yang diterima keluarga Alfatah, jenazahnya dilarungkan ke laut untuk kepentingan kesehatan. Kapten kapal khawatir, jika jenazah masih di atas kapal akan menimbulkan berbagai penyakit menular yang bisa menyerang kru lain.
Jika dilarung di laut, berapa lama jenazah bisa terurai?
Dalam kondisi jenazah yang dikubur normal, lingkungan berpengaruh pada waktu proses penguraian. Lama waktunya tidak bisa ditentukan secara pasti, tapi biasanya akan dipengaruhi suhu di sekitarnya. Jika terkubur dengan suhu yang dingin, pertumbuhan bakteri pengurai akan bekerja lebih lambat dibandingkan pada suhu yang hangat.
Dikutip dari Science Focus, suhu juga berpengaruh pada jenazah yang dilarungkan ke laut. Dalam air suhu dingin dingin, bakteri yang bisa membuat tubuh menggembung karena gas di dalam tubuh akan bekerja sangat lambat. Ini akan membuat tubuh terus tenggelam di bawah dasar laut.
Kulit tubuh akan menyerap air dan mengelupas dari jaringan di bawahnya dalam waktu beberapa minggu. Air laut yang dingin juga memicu munculnya zat lilin dari lemak tubuh dan bisa melindungi sebagian tubuh dari pembusukan. Hewan laut seperti ikan dan kepiting juga akan menghabiskan daging dari tubuh.
Di perairan tropis yang suhunya hangat, jenazah bisa mengapung setelah 3-4 hari dilarung ke laut. Proses penguraian oleh bakteri dan hewan bisa membuat jenazah menjadi kerangka dan tenggelam ke dasar laut dalam waktu 1-2 minggu.
Tulang yang tenggelam di dasar laut atau terurai juga. Butuh waktu berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun untuk mengurai tulang, tergantung kadar keasaman air.
Simak Video "Riwayat Sakit Nani Wijaya Sebelum Meninggal: Stroke hingga Demensia"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/fds)