Radang sendi sering dialami oleh orang dewasa. Jenis radang sendi juga berbeda-beda. Ini penyebab hingga cara mengobati radang sendi yang perlu kamu tahu.
Radang sendi atau artritis adalah suatu kondisi terjadinya peradangan (inflamasi) dalam satu atau beberapa sendi. Gejala yang dirasakan penderita biasanya seperti nyeri, bengkak, kemerahan atau sensasi hangat pada sendi.
Gejala radang sendi yang umum adalah nyeri dan kaku pada sendi, gerakan sendi terbatas, kulit pada sendi berubah menjadi merah dan hangat dan otot sekitar sendi mengecil dan kekuatannya menurun.
Ada beberapa orang yang berisiko mengalami radang sendi:
- Riwayat dalam keluarga
- Usia
- Jenis Kelamin
- Riwayat trauma sendi
- Obesitas
![]() |
Jenis-jenis Radang Sendi
Ada beberapa jenis radang sendi, apa saja:
1. Osteoarthritis
Radang sendi ini lebih sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan sendi mulai menipis seiring bertambahnya usia sehingga tulang bisa bergesekan langsung dengan tulang lain dan menyebabkan rasa sakit serta terhambatnya gerakan.
Penyakit radang sendi ini umumnya dialami pada orang berusia 50 tahun ke atas dan biasanya menyerang sendi di bagian tangan, lutut, pinggul hingga tulang belakang. Osteoarthritis disebut juga sebagai artritis kondisi degeneratif.
2. Rheumatoid Arthritis
Ini terjadi ketika membran lapisan pembungkus sendi mengalami peradangan dan bengkak akibat serangan dari sistem kekebalan tubuh kita sendiri. Wanita biasanya lebih banyak mengalami kondisi ini dibandingkan dengan pria. Rheumatoid arthritis jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan dan organ tubuh lainnya.
3. Psoriatic Arthritis
Jenis radang sendi yang muncul pada penderita penyakit psoriasis.
4. Enteropathic Arthritis
Penyakit ini umumnya dirasakan pada sendi tungkai dan tulang belakang.
5. Reactive Arthritis
Reactive arthritis disebut sebagai reiter syndrome yang merupakan kondisi autoimun yang timbul akibat respon tubuh terhadap infeksi sehingga menimbulkan peradangan sendi. Radang sendi ini berhubungan dengan infeksi yang ada pada saluran pencernaan akibat Shigella (disentri) atau Salmonella (tifus) serta infeksi saluran kemih dan genital (chlamydia).
Cara mendiagnosa radang sendi biasanya dilakukan oleh dokter. Mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan lanjutan ini bisa berupa analisis cairan sendi, rontgen (X-Ray) sendi, USG, MRI hingga CT scan.
Beberapa pengobatan radang sendi yang bisa kamu lakukan antara lain:
- Obat-obatan: anti radang dan anti nyeri
- Fisioterapi
- Pembedahan
- Terapi alternatif seperti akupuntur.
Salah satu pantangan radang sendi adalah dengan menghindari konsumsi makanan manis, tinggi garam dan lemak jenuh. Vitamin radang sendi perlu dikonsumsi untuk menjaga tubuh tetap sehat dan fit. Pencegahan lainnya juga bisa dilakukan dengan memiliki pola makan sehat, rajin berolahraga, menjaga berat badan dan menghindari trauma sendi.
Simak Video "Cegah Penyakit Menular dari Hewan, Pemerintah Terbitkan Aturan Baru"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/erd)