Garut sempat naik daun karena video 'gangbang' yang viral di sosial media. Salah satu pemeran di video seks menyimpang tersebut meninggal, dan sebelumnya diketahui positif mengidap HIV (Human Imumunodeficiency Virus).
Hubungan seksual dengan banyak partner semacam itu termasuk berisiko tinggi dan tidak terlepas dari risiko penularan HIV. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut dr Maskut Farid, MM, menjelaskan program sosialisasi untuk pencegahan HIV sudah menjadi kewajiban yang terlaksana setiap tahun, dan akan terus ditingkatkan.
"Memang di Garut itu segala macam ada. Iya itu (program yang terkait HIV) kan di Standar Pelayanan Minimal (SPM) ada, kita wajib, makanya itu lah integrasi (tergabung) dengan tadi itu ya (TB dan HIV). Di TB juga ada indikasi HIV juga kan," jelasnya saat ditemui detikcom di Kantor Bupati Garut, Kabupaten Garut, Selasa (28/1/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan selain program yang tergabung dalam Standard Pelayanan Minimal (SPM), adapula kelompok peduli HIV-AIDS yang ikut mensosialisikan hal-hal mengenai HIV-AIDS.
"Ada juga kelompok peduli HIV-AIDS, ada poli khusus HIV di rumah sakit, yang jelas sekarang ini mereka sudah terus berkembang karena ada kepedulian, terutama kelompok peduli ini, kita juga mendorong mereka terus," pungkasnya.
(naf/up)











































