Faktor Risiko Aritmia Jantung Seperti Dialami Gus Sholah Sebelum Meninggal

Faktor Risiko Aritmia Jantung Seperti Dialami Gus Sholah Sebelum Meninggal

Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth
Senin, 03 Feb 2020 11:00 WIB
Faktor Risiko Aritmia Jantung Seperti Dialami Gus Sholah Sebelum Meninggal
Gus Sholah mengalami aritmia jantung sebelum tutup usia (Foto: Bahtiar Rifai/detikcom)
Jakarta -

Kabar duka kembali lagi terdengar di tanah air, kali ini terjadi kepada KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, itu wafat usai menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

"Gus Sholah baru saja wafat, pada pukul 20.55 WIB," kata putra Gus Solah, Irfan Wahid (Ipang Wahid) lewat akun Twitter-nya, @ipangwahid, Minggu (2/2/2020).

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Gus Sholah diketahui mengalami masalah gangguan irama jantung atau aritmia. Dikutip dari Mayo Clinic berikut ini adalah kondisi tertentu yang dapat meningkatkan faktor risiko seseorang bisa mengalami aritmia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Penyakit arteri koroner
Mempunyai riwayat berbagai jenis penyakit jantung, seperti arteri jantung yang menyempit, serangan jantung, katup jantung yang abnormal, dan pernah mengalami gagal jantung. Adanya riwayat melakukan operasi jantung pun bisa meningkatkan risiko aritmia.

2. Tekanan darah tinggi
Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit arteri koroner, yaitu terjadinya penebalan pada dinding ventrikel (bilik jantung). Fungsi jantung dalam memompa darah akan menurun, sehingga aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu.

ADVERTISEMENT

3. Penyakit jantung bawaan
Terlahir mempunyai kelainan jantung pun dapat mempengaruhi ritme jantung.

4. Adanya masalah di tiroid
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher, dan berfungsi untuk mengeluarkan hormon-hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Kelenjar tiroid yang bermasalah akan meningkatkan risiko aritmia.

5. Diabetes
Risiko terkena penyakit arteri koroner dan tekanan darah tinggi akan meningkat apabila mempunyai riwayat diabetes.

6. Sleep apnea
Suatu kondisi berhentinya proses pernapasan dalam waktu singkat selama tertidur, dapat meningkatkan risiko bradikardia (lambatnya denyut jantung), fibrilasi atrium (denyut jantung yang tidak normal), dan aritmia lainnya.

7. Ketidakseimbangan elektrolit
Elektrolit berperan dalam menjaga kinerja saraf dan otot. Kadar elektrolit yang terlalu tinggi atau sebaliknya dapat mempengaruhi impuls listrik jantung dan meningkatkan terjadinya risiko aritmia.

Faktor-faktor pola hidup yang kurang sehat pun dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia, seperti asal-asalan mengonsumsi obat, kebiasaan meminum alkohol, hingga terlalu banyak mengonsumsi kafein.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tingginya Angka Kematian Penyakit Jantung Rematik, Kalahkan Malaria"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait