Kanker adalah penyakit mematikan yang bisa menyerang siapapun dan tidak memandang gender dan usia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada 9,6 juta orang di dunia meninggal karena kanker pada tahun 2018 dan korban diprediksi akan terus bertambah jika tidak ada tindakan apapun.
Union for International Cancer Control (UICC) memperingati World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia setiap tanggal 4 Februari. Tujuan utama memperingati hari kanker adalah untuk memberikan dukungan kepada penderita dan menurunkan angka kematian pada penyakit ini.
World Cancer Day sendiri lahir pada 4 Februari 2000 dalam acara World Summit Against Cancer di Paris yang membahas tentang penelitian, pencegahan, peningkatan layanan, dan kesadaran akan penyakit kanker. World Cancer Day ini bisa diikuti oleh siapapun dan organisasi apapun di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Benarkah Pare Bisa Cegah Kanker? |
Tidak sedikit pula di Indonesia yang membuat suatu komunitas yang berisikan relawan untuk membantu penderita kanker. Komunitas ini biasanya memiliki kegiatan donasi kepada pengidap kanker di Indonesia dan kegiatan lainnya untuk mengadakan acara khusus dengan pengidap kanker.
World Cancer Day hari ini bertema 'I Am and I will' yang diartikan sebagai komitmen dan kepercayaan pada diri sendiri untuk melakukan sebuah tindakan. Dengan tema tersebut diartikan pula pengidap kanker pasti bisa melawan penyakitnya jika terus berusaha dan percaya dengan diri sendiri.
"Harapan saya di hari kanker internasional ini, semoga ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit kanker ini. Agar tidak ada lagi orang yang menderita dan kesakitan jangka panjang. Sedih melihat mereka yang harus menjalani metode pengobatan keluar masuk rumah sakit dan efek sampingnya," kata Eka Mulyana, salah satu pendiri yayasan kanker Sahabat Nayla, Selasa (4/2/2020).
"I will do something for us, membuat mereka senang dan tidak malu dengan keadaannya. Saya berharap juga banyak yang lebih peduli lagi terhadap pejuang-pejuang kanker ini terutama pemerintah" pungkasnya.
(fds/fds)











































