Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Selasa (3/3/2020) mengakui adanya krisis alat pelindung diri seperti masker, respirator, kacamata, pelindung wajah, dan gaun medis. Hal ini akibat kepanikan masyarakat global yang memborong alat di tengah wabah virus corona COVID-19.
Dampaknya tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan profesi medis lain yang sebetulnya paling membutuhkan alat pelindung tersebut jadi tak kebagian. WHO memprediksi minimal dibutuhkan sekitar 89 juta masker setiap bulan untuk merespons wabah COVID-19.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengimbau industri dan pemerintah negara-negara membantu mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan produksi alat pelindung hingga 40%. WHO sendiri mengaku sudah berusaha mengirimkan bantuan setengah juga set alat pelindung ke 47 negara yang dinilai paling membutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa sumber pasokan (alat kesehatan -red) yang aman, ada risiko nyata untuk petugas kesehatan di seluruh dunia. Industri dan pemerintah harus bertindak cepat meningkatkan pasokan, mempermudah ekspor, dan memberlakukan langkah-langkah untuk menghentikan spekulasi serta penimbunan," kata Tedros seperti dikutip dari situs resmi WHO, Rabu (4/3/2020).
"Kita tidak bisa menghentikan wabah COVID-19 tanpa melindungi tenaga kesehatan terlebih dahulu," pungkasnya.
(fds/up)











































