Virus corona (COVID-19) yang mulai mewabah di dunia sejak awal tahun 2020 lalu sering dibandingkan dengan virus influenza (flu). Keduanya menyebabkan masalah pernapasan dan memiliki gejala serupa namun virus flu sudah lebih lama menyebar di dunia.
Terkait hal tersebut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menjelaskan bahwa COVID-19 lebih mematikan daripada flu. Hingga saat ini tingkat kematian karena COVID-19 ada di angka 3,4 persen sementara flu berada di bawah 1 persen.
Namun demikian Tedros menyebut dunia masih memiliki kesempatan untuk menghentikan COVID-19. Berbeda dengan flu yang saat ini sudah menyebar luas menjadi penyakit musiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesimpulannya COVID-19 menyebar tidak lebih efisien dibanding flu, transmisinya tidak didorong oleh orang-orang yang tidak sakit, menyebabkan gejala yang lebih parah dari flu, belum ada vaksin atau obatnya, dan masih bisa dikendalikan," kata Tedros seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/3/2020).
Data WHO mencatat flu musiman bisa menyebabkan lebih dari 3-5 juta kasus penyakit parah yang berujung pada 290 ribu sampai 650 ribu kematian tiap wabah. Sementara COVID-19 tercatat jumlah kasus yang terkonfirmasi hingga Rabu (4/3) ada 93 ribu kasus, sekitar 3.000 kematian, dan lebih dari 50 ribu orang sembuh.
(fds/up)











































