HIV dan AIDS adalah salah satu virus yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi serta menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah sehingga sangat rentang diserang oleh penyakit lain.
Nah, kalau HIV tidak ditangani dengan benar bisa berlanjut ke AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS ini ialah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Di tahap ini sistem imunitas tubuh sudah tidak bisa melawan infeksi lagi.
Gejala Awal HIV
Infeksi HIV terjadi dalam tiga tahap. Tanpa perawatan penyakit ini semakin memburuk siring waktu dan akhirnya mengalahkan sistem kekebalan. Gejalanya akan semakin terganggu tergantung dari stadium yang dialami pengidapnya.
![]() |
Tahap Pertama: Gejala Infeksi HIV Akut
Kebanyakan orang tidak tahu langsung ketika sudah terinfeksi HIV. Tetapi mereka mungkin memiliki gejala dalam waktu 2 hingga 6 minggu setelah mereka terserang virus. Inilah saatnya sistem kekebalan tubuh menahan virus masuk. Ini disebut dengan infeksi HIV primer.
Gejala HIV mirip dengan penyakit virus lainnya dan mirip dengan flu. Virus bertahan satu atau dua minggu dan kemudian pergi.
Ini tanda-tanda atau ciri-ciri awal penderita HIV:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sakit Otot
- Sakit Tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam merah yang tidak gatal pada tubuh
- Demam
Jika kamu memiliki gejala seperti ini dan mungkin telah berhubungan dengan seseorang dengan HIV dalam 2 hingga 6 minggu terakhir, pergilah ke dokter dan lakukan tes HIV.
Tes awal penting karena di tahap ini kadar HIV dalam darah dan cairan tubuh sangat tinggi, ini membuat virus tersebut sangat menular. Dan mulailah pengobatan sesegera mungkin untuk membantu tingkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kombinasi obat-obatan atau terapi antiretroviral bisa membantu melawan HIV, menjaga sistem kekebalan tubuh dan membuat pengidap tidak menyebarkan virus.
Tahap Kedua: Gejala Latensi Klinis
Setelah sistem kekebalan tubuh kalah dalam pertempuran dengan HIV, gejala-gejala seperti flu akan hilang. Tetapi di dalam tubuh, sel-sel yang disebut dengan sel T CD4 mengoordinasikan respons sistem kekebalan tubuh. Selama tahap ini, HIV yang tidak diobati akan membunuh sel CD4 dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh.
Ini tanda-tanda atau ciri-ciri tahap kedua penderita HIV:
- Umumnya tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.
- Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
- Penderita bisa menularkan atau menginfeksi ke orang lain.
- Berlangsung hingga 10 tahun lebih.
Tahap Ketiga: Gejala AIDS
AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV. Ini biasanya terjadi ketika jumlah sel T CD4 turun di bawah 200 dan sistem kekebalan tubuh rusak parah. Penderita bisa mengalami infeksi oportunistik, penyakit yang lebih sering terjadi dan lebih buruk pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Beberapa diantaranya seperti Sarkoma Kaposi (suatu bentuk kanker kulit) dan Pneumocystis Pneumonia (penyakit paru-paru) juga dianggap sebagai "penyakit terdefinisi AIDS".
Ini tanda-tanda atau ciri-ciri tahap ketiga pengidap HIV dan AIDS :
- Daya tahan tubuh melemah sehingga mudah sakit dan akan berlanjut menjadi AIDS.
- Demam terus menerus lebih dari 10 hari.
- Lelah setiap saat dan sulit bernapas.
- Diare dalam jangka waktu lama.
- Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut dan vagina.
- Adanya bintik ungu yang tidak hilang.
- Nafsu makan menurut sehingga berat badan turun.
HIV AIDS di Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, selama tahun 2016 ada lebih dari 40 ribu kasus infeksi HIV di Indonesia. Umumnya HIV di Indonesia paling sering terjadi pada pria dan wanita, lelaki seks lelaki (LSL) dan pengguna NAPZA suntik.
Tahun 2016, AIDS ada sekitar 7 ribu penderita dan jumlah kematian lebih dari 800 orang. Dan tahun 2017 tercatat lebih dari 10 ribu laporan infeksi HIV, dan tidak kurang dari 650 kasus AIDS di Indonesia.
![]() |
Pencegahan HIV dan AIDS
Ada beberapa cara untuk mencegah HIV dan AIDS :
1. Gunakan kondom yang baru setiap berhubungan intim baik anal ataupun oral.
2. Jangan berhubungan intim lebih dari satu pasangan.
3. Jujur pada pasangan jika terkena HIV AIDS agar pasangan mu melakukan tes HIV juga.
4. Sunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
5. Periksa dan berkonsultasi ke dokter jika menduga terinfeksi atau tertular HIV AIDS setelah melakukan hubungan intim dengan pengidap HIV.
Simak Video "AIDS dan 10 Gejala Umumnya: Batuk Kering-Demam"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/erd)