Menurut riset kesehatan dasar (RISKESDAS), yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2013, di Indonesia terdapat lebih dari 2 juta penduduk, atau 12 dari 1000 penduduk mengalami stroke, dengan persentase terbesar berasal dari provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu, stroke juga merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia, lebih dari 15 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke. Menurut Dr dr Al Rasyid, SpS(K), Dept. Neurology Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo mengatakan, gejalanya seperti kelumpuhan mendadak pada tubuh dan tidak bisa berbicara dengan normal.
"Gejalanya seperti lumpuh mendadak, tiba-tiba lumpuh separuh, mulut mencong, dan bicara cadel. atau ga bisa ngomong mendadak dan vokal yang disebutkan tidak jelas," kata dr Rasyid, kepada DetikHealth, Kamis (12/3/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Rasyid juga menganjurkan untuk melihat tips mudah untuk mengenali tanda-tanda stroke dari Kementrian Kesehatan Indonesia dengan slogan SEGERA Ke RS.
SEGERA Ke RS adalah singkatan dari:
SEnyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
GErak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
bicaRA pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata.
KEbas atau kesemutan separuh tubuh.
Rabun, padangan satu kabur terjadi tiba-tiba.
Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi kesimbangan.
(up/up)











































