4 Kondisi Kesehatan yang Memicu Dampak Fatal Virus Corona

ADVERTISEMENT

4 Kondisi Kesehatan yang Memicu Dampak Fatal Virus Corona

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 22 Mar 2020 07:58 WIB
PT KAI menggelar sosialisasi pencegahan virus corona di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Sosialisasi digelar guna mencegah penyebaran COVID-19.
Ilustrasi virus corona COVID-19 (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Dalam banyak kasus, virus corona COVID-19 disebut hanya memicu keluhan ringan yang akan sembuh dengan sendirinya. Namun pada kondisi tertentu, bisa juga berdampak fatal.

Pemerintah Indonesia telah menegaskan, berbagai kasus kematian umumnya disertai penyakit tertentu yang sudah lebih dulu ada. Kematian terjadi karena kondisi tersebut memburuk setelah terinfeksi.

"Tidak ada laporan COVID-19 menjadi penyebab tunggal dari sebuah kematian," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto beberapa waktu lalu.

Sedikitnya ada 5 kondisi kesehatan yang paling sering memicu kematian pada pasien virus corina COVID-19.

1. Penyakit jantung dan pembuluh darah

Sebuah studi menyebut, riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah mendominasi kematian pada pasien virus corona COVID-19. Infeksi yang menyerang pernapasan, disebut memperberat kerja jantung sehingga memicu dampak fatal.

"Lebih tepatnya dari kasus COVID-19 yang meninggal, 80 persen usia 60 tahun ke atas dan 75 persen sudah memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah beserta stroke atau tumor," kata dr Vito A Damay, SpJP, dokter jantung dari RS Siloam Karawaci.

2. Penyakit pernapasan kronis

Chronic respiratory diseases atau penyakit pernapasan kronis, termasuk asma dan hipertensi paru, bisa memicu dampak yang lebih serius pada infeksi virus corona COVID-19 terkait komplikasi pneumonia. Hal yang sama juga terjadi pada penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).

"Pneumonia membebani jantung, yang menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Pada pasien yang sudah punya penyakit pernapasan kronis, ini bisa mematikan," kata Dr William Li, seorang dokter yang juga peneliti.



Simak Video "Update Perkembangan Kasus Covid-19 Jelang Akhir Tahun 2022"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT