Jika Hasil Negatif, Rapid Test Corona Akan Dilakukan Dua Kali

Jika Hasil Negatif, Rapid Test Corona Akan Dilakukan Dua Kali

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 23 Mar 2020 17:25 WIB
Jika Hasil Negatif, Rapid Test Corona Akan Dilakukan Dua Kali
Ilustrasi virus corona COVID-19 (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Pemerintah sudah mulai melaksanakan kegiatan skrining atau pemeriksaan massal virus corona COVID-19 dengan metode rapid test. Hal ini dilakukan dalam rangka pencarian kasus positif virus corona COVID-19 di tengah masyarakat.

"Untuk saat ini, ada 125.000 kit pemeriksaan cepat yang akan kita bagikan ke seluruh Indonesia dan kita mulai bergerak di hari ini," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di BPNB, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020).

Selain itu, Yuri mengatakan beberapa hari yang lalu juga sudah dilakukan kegiatan serupa dan dengan metode yang sama. Hasilnya, didapatkan beberapa orang dengan hasil yang positif, meskipun lebih banyak yang negatif dari pemeriksaan skrining ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Yuri menegaskan hasil negatif yang didapatkan dari pemeriksaan ini tidak menjamin yang bersangkutan tidak sedang sakit atau terinfeksi virus corona. Hal ini bisa dipengaruhi karena antibodi yang ada di dalam tubuh belum terbentuk setelah terinfeksi.

"Rapid test ini berbasis virologi untuk mengukur antibodi yang muncul dari virus. Dibutuhkan waktu beberapa hari sejak virus muncul, agar antibodi juga muncul. Saat hasil negatif, bisa saja antibodi itu belum terbentuk karena infeksinya baru terjadi belum 7 hari," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Yuri mengatakan, langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan ulang setelah hari ke-7 dan ke-10, untuk mengukur kembali antibodi orang yang hasilnya negatif. Jika hasil yang didapatkan masih tetap negatif, dapat disimpulkan bahwa orang tersebut saat ini sedang tidak terinfeksi.

"Tapi ingat, kita belum punya kekebalan untuk tidak terinfeksi. Kita harus meyakini, pemeriksaan rapid atau pemeriksaan cara cepat yang pertama, kemudian dinyatakan negatif, tidak memberikan jaminan yang bersangkutan tidak dalam kondisi sakit," tegas Yuri.

Selain itu, Yuri mengatakan jika sudah didapatkan hasil positif dari rapid test, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya. Pemeriksaan tahap kedua tersebut dilakukan dengan metode antigen atau PCR.

"Apabila dengan pemeriksaan ini hasilnya positif, pasti dikatakan bahwa yang bersangkutan terinfeksi," imbuhnya.




(sao/up)

Berita Terkait