Hingga 29 Maret 2020, Sekitar 27 ribu orang sudah mendaftar menjadi relawan penanganan wabah virus corona COVID-19 di Indonesia. Para relawan datang dengan berbagai latar belakang keahlian mulai dari tenaga medis sampai sopir.
Koordinator relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Andre Rahardian, mengatakan beberapa kelompok akan diprioritaskan untuk segera mendapat tugas.
"Relawan medis menjadi prioritas pertama. Dan relawan non-medis yang akan menjadi prioritas berikutnya adalah relawan yang terkait dengan pengelolaan rumah sakit, distribusi logistik, yang akan segera diaktifkan bersama gugus tugas BNPB," kata Andre dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin (30/3/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut detailnya:
1. Tenaga medis
Tenaga medis, seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, apoteker, hingga teknisi laboratorium, nantinya akan mendapat pelatihan terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan segera ditugaskan saat ada permintaan dari rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia.
2. Tenaga pengelolaan rumah sakit
Di dalam infografis yang disertakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, ada beberapa keahlian seperti teknisi mesin, ahli administrasi, dapur umum, sanitarian, ahli kesehatan lingkungan, hingga tenaga kebersihan yang dapat mendukung pengelolaan rumah sakit.
3. Tenaga distribusi logistik
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga mencatat para relawan yang mau bergerak di bidang logistik, pergudangan, hingga sopir.
(fds/up)











































