Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dikabarkan meninggal dunia. Beberapa hari belakangan pun ramai soal isu kesehatan Kim Jong Un yang disebut kritis hingga koma.
Beragam spekulasi terkait kondisi kesehatan Kim Jong Un muncul seiring dengan ketidakmunculannya di depan umum selama 2 minggu sejak 11 April lalu. Wartawan China, Shijian Xingzou, mengatakan kabar meninggalnya Kim Jong Un berasal dari 'sumber yang valid'.
Ia diketahui merupakan keponakan dari salah satu menteri di Korea Utara. Secara terpisah media Jepang mengklaim Kim tidak sadarkan diri usai menjalani operasi jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat kabar Shukan Gendai menyebut Kim Jong Un pingsan saat mengunjungi pedesaan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Namun kondisinya parah karena prosedur yang tertunda.
Klaim lain dari Beijing disebutkan sang ahli bedah ketakutan saat melakukan perawatan Kim Jong Un hingga tangannya terus bergetar saat melakukan sesi operasi jantungnya.
Mengutip The Sun, China pun dilaporkan mengirim tim medis spesialis untuk membantu perawatan pemimpin pada hari Kamis lalu. Delegasi itu diperkirakan dipimpin oleh seorang anggota senior dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China, sebuah agen yang bertugas melakukan hubungan dengan negara dan kelompok di luar China.
Seorang pejabat yang akrab dengan intelijen AS mengatakan bahwa Kim diketahui memiliki masalah kesehatan, tetapi mereka tidak punya alasan untuk menyimpulkan bahwa dia sakit parah, atau akhirnya tidak mampu muncul kembali di depan umum. Sebelumnya, Presiden Trump, yang bertemu Kim pada 2018 lalu juga berupaya menepis laporan dugaan kesehatannya yang memburuk.
"Saya pikir laporan itu tidak benar," katanya kepada wartawan, meskipun ia menolak mengatakan apakah ia telah menghubungi pejabat Korea Utara.
(naf/kna)











































