Ditegur soal Masker Pemuda di Bogor Pukul Warga, Mengapa Mudah Sekali Marah?

ADVERTISEMENT

Ditegur soal Masker Pemuda di Bogor Pukul Warga, Mengapa Mudah Sekali Marah?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 10 Mei 2020 18:06 WIB
Poster
Ilustrasi PSBB. (Foto: Edi Wahyono)
Jakarta -

Viral seorang pemuda yang marah-marah hingga memukul saat ditegur untuk memakai masker dengan benar saat penjagaan check point pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Sabtu (9/5/2020). Kapolsek Jonggol AKP Agus Hidayat menjelaskan kejadian ini berawal ketika polisi bersama Ketua Karang Taruna Desa Sukamanah, Jonggol, Andri Irman menegur seorang pemuda, MI, agar memakai masker dengan benar saat dilakukan penjagaan di check point PSBB. Namun, MI marah karena tidak diterima ditegur petugas yang berjaga.

"Karena itu tadi, dia (MI) kan sempat disuruh pakai maskernya disuruh yang betul. Tapi dia mau buru-buru. 'Pak saya mau buru-buru nih'. Sama anggota 'pakai dulu maskernya yang bagus'. Terus dia nggak terima. Anggota sih sudah humanis ya," kata Agus, ketika dihubungi, Minggu (10/5/2020).

Psikolog klinis, Mario Carl Joseph, dari MS Wellbeing Jakarta mengatakan kondisi pandemi Corona saat ini berdampak seseorang berpotensi menjadi mudah marah dan tersinggung. Hal ini ia kaitkan dengan kesulitan seseorang dalam beradaptasi di tengah kondisi pandemi Corona.

"Selain dampak fisik dan ekonomi, bencana juga berdampak secara psikologis. Berbagai dampak negatif reaksi stres sebagai dampak psikologis dari bencana, antara lain takut, kuatir, cemas, mudah marah, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, mimpi buruk, berkurangnya minat, berkurangnya nafsu makan, acuh tak acuh dan lain-lain," ungkapnya saat dihubungi detikcom Minggu (10/4/2020).

Namun, Mario menjelaskan pada dasarnya manusia memiliki kemampuan untuk pulih. Hanya saja, dalam situasi dan kondisi seperti bencana, kemampuan tersebut menjadi berkurang. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai upaya untuk mendukung proses pemulihan agar dampak negatif reaksi stres tidak berkembang menjadi lebih buruk.

"Pada dasarnya setiap orang punya kemampuan untuk pulih, Nah tapi berbeda-beda, ada yang cenderung lebih lama untuk pulih, begitu juga sebaliknya," paparnya.

Maka dari itu menurutnya selain menjaga kesehatan dan meningkatkan keterampilan beradaptasi dan menyesuaikan diri, upaya lain yang dapat dilakukan di tengah pandemi Corona adalah menghubungi profesional atau relawan psikologi. "Saat ini, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengakses layanan psikologi melalui telepon," pungkasnya.



Simak Video "99% Warga RI Kebal Covid-19, Kemenkes: Kuncinya Kelengkapan Vaksin"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT