Saat ini di Indonesia masih terus menjalankan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus Corona COVID-19 semakin meluas.
Tetapi, meski sudah dijalankan masih saja ditemukan banyak kasus positif. Kenapa bisa terjadi?
Para ahli dari empat fasilitas di media San Diego mengatakan ada beberapa alasan kenapa kasus baru masih muncul, meski sudah menjalankan pembatasan. Satu alasan yang paling menonjol adalah orang-orang tidak mematuhi aturan yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Christian Ramers dari Pusat Kesehatan Keluarga San Diego mengatakan, kasus baru mungkin bisa terjadi di antara individu yang tinggal atau berada dekat dengan orang lain. Selain itu para pekerja yang bisa saja terinfeksi saat bekerja.
"Banyak orang yang tidak sepenuhnya melakukan isolasi diri, terutama mereka yang tinggal di lingkungan yang ramai atau mereka yang masih harus bekerja. Itu mungkin menjadi alasan masih ada yang bisa terinfeksi," kata Ramers yang dikutip dari KPBS News.
Menurutnya, virus itu bisa menyebar ke orang lain dalam rumah tangga. Terutama pada orang-orang yang tidak menunjukkan gejala atau asimptomatik.
Mark Sawyer profesor pediatri klinis UC San Diego juga menunjukkan adanya faktor lain, meskipun sudah melakukan pembatasan dan menggunakan masker. Bisa karena kondisi tubuh yang lemah atau alasan lainnya.
"Ada juga orang yang mungkin sudah mengikuti aturan jaga jarak, tetapi kurang menerapkan aturan mencuci tangan dan menghindari menyentuh permukaan. Kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka," katanya.
(sao/kna)











































