Seorang wanita bernama Marta Sari (MS) ditangkap polisi karena menyebarkan hoax 'video porno' artis Syahrini. Menurut polisi hal ini ia lakukan karena rasa benci terhadap syahrini. MS menganggap Syahrini telah mengambil orang terdekat dari idolanya.
"Karena dia mengaku dia adalah fans salah satu public figure yang ada dan menuduh korban ini mengambil orang terdekat dengan fans-nya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/5/2020).
Psikolog klinis dari Ciputra Medical Center, Christina Tedja, MPsi, menjelaskan kasus ini bisa jadi akibat obsesi yang berlebihan. Christina menjelaskan perlu adanya batasan tertentu dalam mencintai atau mengidolakan seseorang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengidolakan yang sehat harus memiliki unsur kestabilan dalam menjalani kehidupan sehari-hari," kata Tina, sapaan akrabnya kepada detikcom, Kamis (28/5/2020).
"Artinya tidak mengganggu fungsi kesehariannya seperti dalam bekerja, berelasi dengan anggota keluarga atau teman, dan tetap menjalankan perannya dengan baik," lanjutnya.
Tina juga menjelaskan kita harus bisa memahami perbedaan realita dan khayalan dalam mengidolakan seseorang.
"Unsur lain yang harus ada lagi adalah kemampuan membedakan realita dan khayalan atau kita sering sebut dengan kontak realita, yaitu mengerti batasan menyenangi seseorang yang tidak kita kenal," jelasnya.
(fds/fds)











































