Para ahli mengingatkan penyakit pernapasan lain yang sama berbahayanya dengan virus Corona COVID-19 usai lockdown dicabut. Hal ini dikaitkan dengan banyaknya bangunan yang semula kosong ditempati lagi.
"Ketika pembatasan lockdown mulai meningkat di seluruh dunia, banyak orang akan kembali ke bangunan yang ditinggalkan yang telah dibiarkan tidak terawat selama berbulan-bulan," jelas Profesor Anne Clayson, Associate Professor dari Occupational Hygiene and Occupational Health, University of Manchester.
"Bangunan-bangunan seperti itu telah menjadi tempat berkembang biaknya infeksi, dan bisa jadi menyimpan penyakit seperti penyakit legionnaire," kata Prof Clayson, dikutip dari The Sun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profesor Anne Clayson menyoroti bahwa penyakit legionnaires disebabkan oleh menghirup percikan air yang mengandung bakteri legionella pneumophilia. Meskipun menurutnya ini sangat jarang terjadi, tetapi risikonya menjadi tinggi ketika kembali beraktivitas di bangunan yang sudah berbulan-bulan kosong saat pembatasan Corona.
Legionnaires disebutnya menyebabkan pneumonia berat. Gejalanya juga mirip dengan virus Corona COVID-19.
"Mereka termasuk demam, batuk kering, sesak napas dan nyeri otot," jelas Prof Anne Clayson.
(naf/kna)











































