Malaysia Temukan Mutasi Corona Lebih Menular 10 Kali Lipat, Ini Kata Pakar

Malaysia Temukan Mutasi Corona Lebih Menular 10 Kali Lipat, Ini Kata Pakar

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 18 Agu 2020 11:06 WIB
Malaysia Temukan Mutasi Corona Lebih Menular 10 Kali Lipat, Ini Kata Pakar
Ilustrasi virus Corona. (Foto: iStock)
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, otoritas kesehatan Malaysia melaporkan adanya mutasi virus Corona yang terdeteksi di negara tersebut, yang diumumkan pada Minggu (16/8/2020). Mutasi ini ditemukan Institut Penelitian Medis Malaysia dari empat kasus di antara dua klaster COVID-19 di Malaysia.

Namun, pakar kesehatan di China menganggap mutasi virus Corona yang 10 kali lipat lebih menular DAN mudah menyebar di Malaysia ini adalah hal yang wajar terjadi.

"Adalah hal yang normal jika sebuah virus bermutasi di berbagai negara berbeda, dan bahkan di beberapa wilayah di satu negara karena virus itu beradaptasi dengan DNA warga dan lingkungan setempat," jelas Yang Zhanqiu yang juga merupakan Wakil Kepala Jurusan Biologi Patogen Wuhan, yang dikutip dari Global Times, Selasa (18/8/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika China gagal mengendalikan epidemi, akan ada banyak mutasi di China,"imbuhnya.

Menurut Yang, satu alur penularan bisa membentuk alur baru, jika lebih dari 20 persen genetiknya bermutasi. Hal ini bisa menyebabkan vaksin kehilangan efektivitasnya.

ADVERTISEMENT

Tetapi kemungkinan ini menurutnya sangat rendah. Mutasi tidak akan mengubah kemanjuran dari suatu obat.

Pada 12 Agustus lalu, sebuah hasil penelitian yang diterbitkan oleh Institut Penyakit menular Nasional Jepang juga menunjukkan bahwa virus Corona sudah bermutasi sejak akhir Mei. Sebelumnya mutasi ini menyebar di Eropa hingga merambah Jepang.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, virus yang memiliki mutasi D614G mulai menyebar di Eropa di awal Februari, lalu menjadi strain yang dominan di seluruh dunia. Strain ini biasanya mengandung mutasi yang bisa meningkatkan transduksi virus di berbagai sel manusia, seperti sel dari paru-paru, hati, dan usus besar.

Tetapi, sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa mutasi bisa menyebabkan lebih banyak kasus penyakit yang parah.




(sao/naf)
Mutasi Corona D614G
24 Konten
Malaysia melaporkan mutasi virus Corona COVID-19 yang dinamakan D614G. Disebut-sebut 10 kali lebih menular, tapi diklaim lebih tidak mematikan. Mutasi ini ditemukan juga di beberapa negara lain termasuk Singapura.

Berita Terkait