Presiden AS Donald Trump diberi obat Remdesivir di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed. Dokter Gedung Putih merekomendasikan obat antivirus tersebut untuk mengobati infeksi COVID-19 yang diidapnya.
Dokter kepresidenan Gedung Putih Sean Conley mengatakan dalam sebuah memo yang dirilis oleh kantor pers bahwa Trump tidak memerlukan oksigen tambahan hingga Jumat malam, tetapi dokter memilih untuk memulai terapi Remdesivir.
"Sore ini, dalam konsultasi dengan dokter spesialis dari Walter Reed dan Universitas Johns Hopkins, saya merekomendasikan perpindahan Presiden ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed untuk pemantauan lebih lanjut," tulis Conley dikutip dari The Hill.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam ini saya dengan senang hati melaporkan bahwa Presiden baik-baik saja. Dia tidak membutuhkan oksigen tambahan, tetapi dengan berkonsultasi dengan spesialis kami telah memilih untuk memulai terapi Remdesivir. Dia telah mendapatkan dosis pertamanya dan sedang beristirahat dengan nyaman," lanjutnya.
Penggunaan Remdesivir berarti Trump sekarang menggunakan berbagai terapi untuk mengobati infeksinya. Conley mengatakan sebelumnya pada hari itu bahwa presiden diberi suntikan antibodi eksperimental yang dikembangkan oleh Regeneron. Dia juga mengonsumsi seng, vitamin D, famotidine, melatonin dan aspirin.
Administrasi Trump mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk Remdesivir awal tahun ini setelah obat tersebut menunjukkan keefektifan yang sedang dalam meningkatkan hasil untuk pasien yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona.
Pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 lanjut yang menerima obat tersebut pulih dalam 11 hari dibandingkan dengan 15 hari untuk pasien yang menggunakan plasebo.
Para ajudan mengatakan Trump mengalami gejala ringan, termasuk kelelahan, dan diperkirakan akan menghabiskan setidaknya beberapa hari di rumah sakit militer. Trump juga dikatakan mengalami demam ringan.
(kna/kna)











































