Rossi Positif COVID-19 Hampir 3 Minggu, Ini Gejala yang Bisa Bertahan Lama

Rossi Positif COVID-19 Hampir 3 Minggu, Ini Gejala yang Bisa Bertahan Lama

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 05 Nov 2020 11:45 WIB
Rossi Positif COVID-19 Hampir 3 Minggu, Ini Gejala yang Bisa Bertahan Lama
Valentino Rossi hampir 3 minggu belum sembuh. (Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp)
Jakarta -

Valentino Rossi masih belum sembuh dari COVID-19, hampir 3 minggu ia dinyatakan positif COVID-19. Rider Monster Energy Yamaha MotoGP ini pertama kali tertular 16 Oktober lalu, sempat demam dan badannya sakit.

Usai kembali menjalani tes COVID-19 ternyata dirinya masih belum sembuh dari Corona. Rossi mengaku COVID-19 cukup merepotkan padahal dirinya sudah mengikuti arahan dokter dan menjalani isolasi dengan baik.

"Virus (COVID-19) ini sangat rumit dan serius. Saya merasa tidak enak selama dua hari, kemudian dalam beberapa hari saya kembali fit sepenuhnya, mencapai 100 persen," kata Rossi, dikutip dari situs resmi MotoGP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya Rossi yang mengalami kondisi ini, beberapa pasien COVID-19 memang ada yang masih dinyatakan positif meski sudah melewati 2 minggu. Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda kamu mengidap penyakit COVID-19 dalam waktu jangka panjang atau 'Long COVID', apa saja?

Gejala jangka panjang atau 'Long COVID' umumnya juga dialami pasien yang bergejala ringan. Gejala COVID-19 tersebut bisa menetap hingg berbulan-bulan.

ADVERTISEMENT

"Long COVID ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala lebih dari tiga minggu bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami pasien," kata dr Irhamsyah ahli patologi klinik dr Muhammad Irhamsyah, SpPK, MKes, dari Primaya Hospital Bekasi Timur beberapa waktu lalu.

Berikut gejala COVID-19 yang berisiko menetap dalam waktu lama.

Kelelahan

Sakit dan nyeri

Masalah kognitif

Sesak napas

Batuk kering

Kehilangan rasa dan bau

Ruam kulit, atau adanya perubahan warna pada kulit.

"Beberapa bukti menunjukkan 'Long COVID' ini sebenarnya merupakan campuran dari diagnosis lain yang diketahui seperti sindrom kelelahan pasca-virus, dan sindrom perawatan pasca-intensif," jelas Ravi Tomar pakar kesehatan dari Portland Medical di Croydon, dikutip dari Express UK.




(naf/kna)

Berita Terkait