Satgas Minta Laboratorium Testing COVID-19 Dievaluasi

Satgas Minta Laboratorium Testing COVID-19 Dievaluasi

Nurcholis Ma'arif - detikHealth
Sabtu, 07 Nov 2020 11:33 WIB
Satgas Minta Laboratorium Testing COVID-19 Dievaluasi
Foto: Bio Farma
Jakarta -

Satgas Penanganan COVID-19 mendorong pemda untuk melakukan testing secara maksimal dan menyeluruh. Hal ini sebagai upaya deteksi dini terhadap kasus positif COVID-19 di daerahnya masing-masing. Selain itu, perlu adanya evaluasi terhadap operasional laboratorium di seluruh Indonesia.

"Menurut analisis data terjadi penurunan testing setiap akhir minggu ataupun saat libur panjang. Ini merupakan salah satu tantangan yang sedang kita coba selesaikan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, dikutip dari covid19.go.id, Sabtu (11/7/2020).

Prof Wiku mengatakan satgas pusat terus berkoordinasi dengan pemda untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya seperti reagen. Namun masih terdapat kendala seperti wilayah testing yang luas dan jumlah masyarakatnya. Dalam mendukung upaya testing, masyarakat dapat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat jika mendapat gejala COVID-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait menurunnya jumlah hasil testing, terdapat kendala pada alat testing dan tenaga pemeriksa. Tetapi dari waktu ke waktu sudah ditingkatkan. Prof Wiku juga mengatakan koordinasi terus dilakukan dengan pemda dan laboratorium-laboratorium untuk memastikan alat testing dan SDM yang dibutuhkan.

"Karena jumlahnya cukup banyak kita harus memastikan satu per satu. Untuk total alat dan SDM yang dibutuhkan tergantung jumlah penduduk dan luas daerah," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Diungkapkannya, pemerintah saat ini sedang melakukan perbaikan dan penyelarasan koordinasi data dari kabupaten/kota ke provinsi dan ke pusat, yaitu ke Kementerian Kesehatan. Satgas Penanganan COVID-19 mengantisipasi akan adanya update data setelah proses verifikasi di tingkat daerah dan pusat.

"Ini merupakan upaya untuk mencapai tingkatan satu data COVID-19 dan interoperabilitas data pusat dan daerah," jelas Wiku.




(mul/ega)

Berita Terkait