RSUD Kardinah Kota Tegal, Jawa Tengah, mendirikan sebuah tenda besar di halaman. Tenda ini dibangun karena melonjaknya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Plt Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal, dr Herry Susanto Sp.A menyampaikan, keberadaan tenda posko ini merupakan bagian dari pelayanan dalam proses penentuan atau seleksi pasien yang akan diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu. Salah satunya pasien yang mengarah ke suspek COVID-19.
"Tenda BNPB itu sudah digunakan untuk screening saja. Jadi pasien kita lakukan screening di IGD, kalau yang yang menjurus ke suspek COVID-19 kita arahkan ke tenda. Tapi di tenda tersebut dilakukan pemeriksaan lanjutan misal, pemeriksaan laboratorium, rongent dan kalau perlu rapid test," jelas Herry di kantornya, Senin (16/11/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Herry menjelaskan, selanjutnya setelah hasil pemeriksaan keluar, oleh dokter spesialis paru, pasien suspek dikirim ke ruang isolasi untuk rawat inap.
Keberadaan tenda tersebut tambah Herry, memang khusus untuk yang lebih ke suspek. Karena kalau yang sakit biasa langsung ke IGD.
"Setelah hasil pemeriksaan keluar, oleh dokter spesialis paru, pasien suspek dikirim ke ruang isolasi untuk rawat inap," sambung Harry.
RS Kardinah Kota Tegal buka tenda untuk screening COVID-19. Foto: Imam Suripto/detikHealth |
Pantauan detikcom pada Senin (16/11/2020) siang di tenda ada 6 pasien yang sedang menunggu hasil lab, rongten dan ada juga yang pula yang menunggu ruang inap.
"Karena ruangan yang telah dipakai harus disterilkan dulu. Petugas harus mempersiapkan ruang isolasi baru," terang dia.
Sekarang di RSUD Kardinah, sebut Herry, ada 57 ruang isolasi. Info tadi pagi ruang itu terisi penuh 57 orang.
"Semuanya sudah terisi 57 ruang isolasi. Mudah-mudahan hari ada yang pulang sehingga yang ditenda bisa masuk," ungkap Herry.
Tenda milik BNPB berukuran 6x12 meter ini biasa dipakai untuk menampung korban bencana alam. Tenda ini memiliki kapasitas bisa menampung 30 orang. Tapi karena pasien ditempatkan bad, semisal untuk perawatan orang sakit, hanya bisa untuk 10 pasien.
Mengutip dari laman corona.tegalkota.go.id tercantum kasus terkonfirmasi COVID-19 warga Kota Tegal sebanyak 841 (total positif), 42 (dirawat), 323 (isolasi mandiri), 437 (sembuh), 39 (meninggal) data Senin, 16 November 2020 pukul 17.30.
(up/up)












































