Profesor UGM Sebut COVID-19 Bisa Saja Menular Lewat Air Mata

Profesor UGM Sebut COVID-19 Bisa Saja Menular Lewat Air Mata

Sukma Indah Permana - detikHealth
Kamis, 17 Des 2020 05:27 WIB
Profesor UGM Sebut COVID-19 Bisa Saja Menular Lewat Air Mata
Bisakah COVID-19 menular lewat air mata? (Foto: iStock)
Yogyakarta -

Virus SARS Cov-2 penyebab COVID-19 atau virus Corona diketahui menginfeksi dari satu individu ke individu lain melalui percikan air liur atau droplet baik dari hidung maupun mulut. Lalu bisakah seseorang terinfeksi virus corona melalui mata?

Guru Besar Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Prof dr Suhardjo, SU, Sp.M(K), menyampaikan bahwa ada sedikit kasus mata merah atau konjungtivis pada individu yang terinfeksi COVID-19. Kendati begitu, risiko penularan virus Corona melalu air mata kemungkinannya rendah.

"Air mata bisa jadi media penularan, tapi kemungkinannya kecil karena di situ tidak ada reseptor yang cocok untuk virus COVID-19," terangnya melalui keterangan tertulis yang dikirim Humas UGM kepada wartawan, Rabu (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan bahwa selama ini penularan virus Corona paling sering terjadi melalui mulut atau hidung. Sebab di area tersebut terdapat jaringan mukosa yang dapat menjadi pintu masuk bagi virus. Seperti diketahui dalam rongga mulut maupun hidung memiliki reseptor ACE-2 dan CD 147 serta enzim TMPRSS2 sebagai tempat menempelnya virus COVID-19.

"Reseptor itu ibarat rumah, kalau di ronga mulut dan saluran hidung ada reseptor yang cocok untuk COVID-19," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara dari studi literatur yang telah diterbitkan dalam Journal of Medical Sciences pada Juli 2020 lalu diketahui jika hanya sedikit pasien COVID-19 yang mengalami mata merah/konjungtivis. Dari studi tersebut diketahui jika hanya sebanyak 0,8 persen pasien COVID-19 yang menunjukkan gejala mata merah.

"Jadi hanya 8 di antara 1.000 orang ada gejala mata merah pada pasien COVID-19 dan ini lebih rendah angkanya daripada gejala diare sebanyak 3,8 persen," tuturnya.

Untuk mencegah virus Corona masuk melalui mata, Suhardjo mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu sering menyentuh atau mengusap mata dengan tangan. Perilaku tersebut selain mencegah infeksi virus Corona juga mencegah terjadinya iritasi serta infeksi virus maupun bakteri lainnya pada mata.




(sip/up)

Berita Terkait