BPOM RI Masih Kaji Informasi Dokter 77 Tahun Disuntik Vaksin Sinovac

BPOM RI Masih Kaji Informasi Dokter 77 Tahun Disuntik Vaksin Sinovac

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 18 Jan 2021 14:20 WIB
BPOM RI Masih Kaji Informasi Dokter 77 Tahun Disuntik Vaksin Sinovac
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, baru-baru ini mengunggah video yang menunjukkan proses penyuntikan vaksin COVID-19 dari Sinovac. Dalam video yang diunggah di akun Twitter pribadinya disebut vaksin disuntikkan pada dokter berusia 77 tahun.

"Video singkat tentang pemberian vaksin Sinovac pada Prof dr Suwandi Widjaja (77 tahun) di RS Medistra dan istri. Sinovac bisa untuk lansia yang sehat. Seperti juga dilakukan di Turkey. Sinovac dianjurkan pada usia 18-59 tahun. Tak ada larangan diberikan pada usia 60+ sehat," tulis Pandu dalam unggahannya, Minggu (17/1/2021).

Indonesia sendiri tidak memprioritaskan vaksin COVID-19 Sinovac untuk lansia berusia 59 tahun ke atas. Alasannya karena uji klinis dilakukan tidak pada kelompok usia tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara program vaksinasi COVID-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian terkait keamanan dan efikasi vaksin Sinovac untuk kelompok lansia.

"Kami sedang mengumpulkan data dukung yang cukup dan akan melakukan pengkajian," kata Rizka mengomentari video.

ADVERTISEMENT

China dan Brasil diketahui jadi negara lainnya yang memberikan vaksin Sinovac untuk lansia. Hanya saja pemberian ini dilakukan dalam rangka proses uji klinis.

"Sinovac itu sedang dalam proses uji klinik fase 1 dan 2 untuk lansia dan saya dengar fase 3 di Brasil. Jadi itu masih kita tunggu untuk memberikan emergency use of authorization (EUA) pada lansia," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito beberapa waktu lalu.




(fds/up)

Berita Terkait