Kasus COVID-19 Meledak, China Kembali Lockdown Beberapa Wilayah

Ibu kota China, Beijing, pada Rabu (20/1/2021) mengatakan akan menyelidiki semua orang yang memasuki kota dan menutup stasiun kereta bawah tanah setelah melaporkan lonjakan harian terbesar kasus COVID-19 baru dalam lebih dari tiga minggu.
China kembali mengalami lonjakan kasus dan menjadi wabah domestik terburuk sejak Maret tahun lalu. Bahkan satu provinsi di timur laut mencatat rekor peningkatan harian tertinggi.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan ada total 103 kasus COVID-19 baru dilaporkan pada 19 Januari, turun dari 118 hari sebelumnya. Provinsi Jilin Timur Laut melaporkan 46 kasus baru, mencatat rekor lain dalam kasus harian, sementara provinsi Hebei di sekitar Beijing melaporkan 19 kasus baru.
Dikutip dari laman Reuters, otoritas lokal di timur laut China, tempat sebagian besar kasus baru berada, telah menerapkan kombinasi tindakan pencegahan. Termasuk di antaranya lockdown atau penguncian wilayah, pembatasan perjalanan, dan pengujian massal. Puluhan juta orang telah ditempatkan di rumah atau karantina terpusat di provinsi Hebei, Jilin dan Heilongjiang.
Kota Songyuan di Jilin pada hari Rabu memerintahkan penutupan wilayah perkotaan utama di bawah yurisdiksinya dan memulai pengujian massal. Harbin, ibu kota provinsi provinsi Heilongjiang, telah menutup sementara bisnis dan tempat umum seperti gym, kedai kopi, karaoke, dan lembaga keagamaan.
Pihak berwenang telah mengimbau orang-orang untuk menghindari perjalanan menjelang liburan dan menghindari pertemuan massal.
Simak Video "3 Ribu Kamar Karantina Dibangun China Usai Corona Melonjak Lagi"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/fds)