Komnas KIPI: Tak Semua Kejadian Pasca-Imunisasi Terkait Vaksin

Komnas KIPI: Tak Semua Kejadian Pasca-Imunisasi Terkait Vaksin

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 20 Jan 2021 13:37 WIB
Komnas KIPI: Tak Semua Kejadian Pasca-Imunisasi Terkait Vaksin
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), mengatakan tidak semua gejala pasca imunisasi terkait vaksin.

Secara umum, KIPI memang kerap terjadi saat pelaksanaan vaksinasi. Vaksin dianggap sebagai 'benda asing' sehingga memicu reaksi di dalam tubuh. Namun tidak semua kejadian pasca imunisasi berkaitan dengan penyuntikan vaksin.

"Tidak selalu apa-apa yang terjadi setelah imunisasi ada kaitannya, harus dibuktikan dulu dengan gejala, tanda, pemeriksaan lab," kata Prof Hindra dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 di YouTube, Rabu (20/1/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menyimpulkan apakah hal tersebut berkaitan dengan vaksin atau tidak, Komnas KIPI akan mengkaji dan mengklasifikasi penyebab spesifiknya. Dalam penjelasannya, Prof Hindra mengatakan ada beberapa reaksi yang diterima setelah suntik vaksin.

"Yang terbanyak itu coincident. Semua kejadian dihubungkan dengan imunisasi. Mau sehari setelah, seminggu setelah, sebulan setelah, bahkan empat tahun setelah vaksinasi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

KIPI sendiri dibagi menjadi dua jenis, yakni serius dan non-serius. KIPI serius meliputi kejadian medik yang menyebabkan rawat inap, kecacatan dan kematian. Sementara yang non-serius tidak menimbulkan risiko potensial.

Adapun reaksi yang mungkin terjadi setelah imunisasi COVID-19 yakni reaksi lokal (nyeri, kemerahan, bengkak), reaksi sistematik (demam, nyeri seluruh tubuh, pusing), dan reaksi lainnya (alergi, syok, pingsan).

"Bila sampai dirawat tentunya semua akan ditanggung oleh negara karena ini merupakan program vaksinasi nasional," pungkasnya.




(kna/fds)
Efek Samping Vaksin Corona
17 Konten
Tiap jenis vaksin Corona memiliki efek sampingnya sendiri-sendiri. Dalam uji klinis, efek samping yang muncul umumnya dikategorikan ringan-sedang. Mulai dari nyeri hingga pegal-pegal, namun ada juga laporan alergi.

Berita Terkait