Efikasi 91,6 Persen, Vaksin Rusia Sputnik V Bakal Ada di Negara-negara Ini

Efikasi 91,6 Persen, Vaksin Rusia Sputnik V Bakal Ada di Negara-negara Ini

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Rabu, 03 Feb 2021 22:51 WIB
Efikasi 91,6 Persen, Vaksin Rusia Sputnik V Bakal Ada di Negara-negara Ini
Foto: AP/Pavel Golovkin
Jakarta -

Berdasarkan hasil analisis awal uji coba fase ketiga vaksin Corona dari Rusia, Sputnik V, menunjukkan efikasi 91,6 persen. Selain itu, vaksin ini juga disebut efektif untuk melawan gejala COVID-19, serta 100 persen bisa mencegah kondisi parah dan sedang akibat COVID-19.

Data yang dimuat dalam jurnal The Lancet ini menyebut dalam 21 hari pemberian dosis pertama pada 19.866 peserta, ada 16 kasus gejala COVID-19 ditemukan dalam kelompok vaksin. Selain itu, ada 62 kasus positif Corona lainnya dicatat pada kelompok plasebo.

Vaksin Sputnik V ini ternyata sudah mulai digunakan oleh beberapa negara di dunia. Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut negara-negara yang mulai menggunakan vaksin Sputnik V.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hungaria

Hungaria telah menandatangani kesepakatan pembelian vaksin Corona Sputnik V buatan Rusia. Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan, Hungaria menjadi negara di Uni Eropa pertama yang memiliki kesepakatan tersebut.

Dalam video yang diunggah di halaman Facebook miliknya, Szijjarto mengatakan dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Kesehatan Rusia bahwa vaksin akan tiba dalam tiga tahap. Sementara untuk detail tentang jumlah pengiriman akan dirilis nanti.

ADVERTISEMENT

Kesepakatan itu didapatkan setelah regulator Hungaria memberikan persetujuan penggunaan vaksin AstraZeneca dari Inggris dan Sputnik V. Hal itu dilakukan sejak Hungaria berusaha mencabut kebijakan lockdown untuk meningkatkan ekonomi, meskipun pada saat itu regulator Uni Eropa sendiri belum menyetujui kedua vaksin tersebut.

"Saya sangat senang mengumumkan bahwa kami telah menandatangani kesepakatan di mana Hungaria dapat membeli sejumlah vaksin Rusia dalam tiga tahap," kata Szijjarto yang dikutip dari Reuters.

2. Uni Emirat Arab (UEA)

Uni Emirat Arab (UEA) juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Corona Sputnik V buatan Rusia pada Kamis (21/1/2021). Ini menjadi izin dari internasional pertama yang diberikan untuk vaksin tersebut.

"Hasil studi menunjukkan efektivitas vaksin dalam memicu respons antibodi yang kuat terhadap virus, aman digunakan, dan memenuhi standar internasional terkait keamanan dan efektivitasnya," lapor kantor berita Uni Emirat, WAM, seperti dikutip dari Reuters.

3. Bolivia

Vaksin Sputnik V dari Rusia ini juga digunakan untuk melakukan vaksinasi pertama di Bolivia. Seorang perawat menjadi orang pertama di negara tersebut yang divaksin dengan vaksin Sputnik V yang masih diuji.

Dikutip dari AFP, perawat bernama Sandra Rios Villarte (40) mendapat suntikan dosis pertamanya di rumah sakit umum di Santa Cruz, dan diikuti puluhan petugas kesehatan lainnya.

"Saya merasa baik, bersemangat... sedikit gugup, tapi positif," katanya.

Sebelumnya, Bolivia telah menerima 20.000 pertama dari 5,2 juta dosis vaksin Sputnik V yang dipesannya dari Rusia pada Kamis (28/1/2021).

4. Meksiko

Meksiko juga menjadi salah satu negara yang sepakat akan mendapatkan 24 juta dosis vaksin Corona buatan Rusia yaitu Sputnik V. Hal itu diungkapkan oleh Presiden Meksiko Andreas Manuel Lopez Obrador, setelah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya, Lopez Obrador juga diketahui sempat positif COVID-19. Ia juga berterima kasih pada Putin yang telah mengirim sebanyak 24 juta dosis vaksin Sputnik V.

Vaksin Sputnik V ini sempat menuai kritikan karena sudah disahkan sebelum pengujian berskala besar. Selain itu, vaksin ini pun belum mendapatkan persetujuan dari BPOM Meksiko.

5. Iran

Iran juga telah menyetujui penggunaan vaksin Corona Sputnik V untuk melawan COVID-19. Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengatakan, vaksin tersebut akan segera dibeli dan diproduksi di Iran.

"Dalam waktu dekat kami berharap dapat membelinya, serta memulai produksi bersama," kata Zarif yang dikutip dari AFP.

6. Brasil

Salah satu negara bagian di Brasil, yaitu Bahia menyetujui untuk menjadi lokasi uji coba klinis fase 3 vaksin Corona Sputnik V. Otoritas Bahia juga berencana untuk membeli 50 juta dosis vaksin untuk warga setempat.

Dikutip dari Reuters, Gubernur Bahia Rui Costa mengatakan bahwa perjanjian untuk melakukan uji coba klinis itu sudah ditandatangani pada Selasa (8/9/2020) lalu. Negara bagian tersebut akan segera menerima 500 dosis vaksin pertama setelah regulator kesehatan Brasil, Anvisa, menyetujui protokol untuk uji coba.

7. Malaysia

Negara tetangga yaitu Malaysia sedang dalam pembicaraan untuk membeli 6,4 juta dosis vaksin Corona Sputnik V. Pihak Malaysia melakukan pembicaraan tersebut dengan pengembang vaksin Sputnik V yaitu Institut Gamaleya Rusia.

8. India

Perusahaan farmasi multinasional terkemuka yang berbasis di India, Laboratorium Dr Reddy (DRL), berencana untuk mengajukan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Sputnik V. Dikutip dari Business Standard, pengajuan ini diberikan pada regulator obat India pada bulan Maret 2021 mendatang dan rencananya akan diberikan pada waktu yang sama.

9. Indonesia

Indonesia juga sudah mulai berkomunikasi dengan beberapa produsen vaksin Sputnik V melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

"Sudah ada beberapa vaksin yang sudah mulai berkomunikasi dengan BPOM untuk membicarakan dikaitkan dengan satu akan melakukan uji klinik di Indonesia juga ada ya beberapa vaksin," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kamis (19/11/2020).

"Jadi sudah ada beberapa. Moderna belum, tapi Pfizer, Astrazeneca, Sputnik juga sudah, dan saya kira nanti mereka akan mencari mitra industri farmasinya yang ada di sini," lanjutnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Bantahan Kemenkes soal Narasi Mpox Efek Samping Vaksin Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait