Di tengah ancaman pandemi Corona yang belum kunjung usai, kasus baru virus Ebola kembali ditemukan di Kongo. Kali ini merenggut nyawa seorang wanita di Kota Biena, Republik Demokratik Kongo.
Menurut pernyataan kementerian kesehatan setempat, wanita tersebut mengalami gejala virus Ebola pada 1 Februari 2021 dan meninggal di rumah sakit di Butembo pada 3 Februari 2021.
Sebelum terinfeksi, wanita ini diketahui menikah dengan seorang pria yang memang sempat tertular virus Ebola pada wabah sebelumnya. Tetapi, sampai saat ini masih belum jelas apakah kasus Ebola kali ini menjadi wabah baru atau tidak.
"Tim tanggap provinsi sudah bekerja keras. Itu akan didukung oleh tim tanggap nasional yang akan mengunjungi Butembo dalam waktu dekat," jelas pihak kementerian kesehatan setempat melalui sebuah pernyataan, dikutip dari Reuter, Selasa (9/2/2021).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 70 orang yang melakukan kontak erat dengan wanita tersebut sudah dilacak. Selain itu, tempat-tempat yang dikunjungi sebelumnya pun sudah disterilkan.
Saat ini sampelnya sudah dikirimkan ke Kinshasa untuk mengkonfirmasi, apakah kasus tersebut berhubungan dengan wabah Ebola sebelumnya.
"Bukan hal yang aneh jika kasus sporadis ini terjadi setelah wabah besar," kata WHO.
Salah satu tempat yang menjadi asal-usul tempat berkembangnya virus Ebola adalah hutan Ekuator Kongo. Virus ini bisa dengan cepat menyebar lewat kontak melalui cairan tubuh, dan bisa menyebabkan gejala muntah serta diare parah.
Perlu diketahui, virus Ebola ini memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan COVID-19. Virus Ebola ini hanya ditularkan oleh pasien yang bergejala.
Simak Video "Uganda Umumkan Wabah Ebola, Ditemukan Strain Sudan yang Langka"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)