Istilah D-dimer belakangan ini menjadi perbincangan setelah dibahas oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan di blognya. Dokter jatung menjelaskan, D-dimer adalah fragmen protein yang diperiksa untuk menilai risiko penggumpalan darah.
Pemeriksaan D-dimer dilakukan pada pasien dengan kriteria klinis tertentu, biasanya dihitung dengan Wells Score. Dokter jantung dari Siloam Hospital, dr Vito A Damay, SpJP, menjelaskan ada beberapa kondisi pasien yang membutuhkan pemeriksaan D-dimer.
"Orang-orang tertentu bisa kita lihat, bisa cek lebih cepat, misalnya kalau ada kakinya bengkak sebelah. Ini berarti kemungkinan ada pembekuan darah terjadi di pembuluh darah vena," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi lainnya antara lain adalah saat saturasi oksigen tiba-tiba turun. Dokter bisa mencurigai terjadinya emboli paru, sehingga memerlukan pemeriksaan D-dimer.
Selain itu, pasien yang harus berbaring lama, misalnya setelah operasi, biasanya juga membutuhkan pemeriksaan D-dimer. Demikian juga pada pasien kanker. Selain karena kadang-kadang pasien kanker juga harus berbaring, kondisi kanker itu sendiri juga membuat pembekuan darah lebih aktif.











































