Pada beberapa orang, long COVID ditandai dengan beragam gejala, termasuk sesak napas, kelelahan ekstrem, sakit kepala, dan hilangnya kemampuan untuk mengecap dan mencium secara normal.
Studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Persahabatan, menyurvei 463 orang yang sembuh COVID-19 di Indonesia pada bulan Desember 2020 sampai Januari 2021. Hasilnya 63,5 pasien sembuh masih mengeluhkan gejala.
Survei yang dipresentasikan dalam 18th Scientific Respiratory Medicine Meeting, 11 Februari 2021 lalu ini juga melaporkan long COVID menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik, dan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas rutin seperti yang biasa mereka lakukan sebelum terkena COVID.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesialis paru dari RS Persahabatan sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengatakan sebagian besar pasien mengeluhkan gejala sisa yang membuat mereka tidak mampu melakukan aktivitas rutin.
"Yang biasanya ia bisa bekerja sampai sore, baru setengah hari ia merasa keletihan atau kelelahan, kemudian mengantuk, itu beberapa problem yang disampaikan," ujarnya.
Beragam gejala long COVID yang ditemukan adalah sebagai berikut:
- Kelelahan/fatigue: 30,24 persen
- Batuk: 16,85 persen
- Nyeri otot: 11,23 persen
- Sakit kepala: 11,23 persen
- Gangguan tidur: 9,72 persen
- Sesak napas: 9,29 persen
- Nyeri sendi: 9,07 persen
- Ansietas: 8,42 persen
- Jantung berdebar: 7,78 persen
- Gangguan konsentrasi: 6,91 persen
- Mual: 5,83 persen
- Hidung tersumbat: 5,18 persen
- Anosmia: 4,10 persen
- Nyeri tenggorokan: 3,46 persen
- Depresi: 2,59 persen
- Demam: 2,16 persen
- Diare: 1,94 persen
- Muntah: 1,51 persen
(kna/naf)











































