Penelitian terbaru dari the American Journal of Obstetrics and Gynecology menunjukan, penyuntikan vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech atau Moderna pada ibu hamil atau menyusui efektif memberikan antibodi pada bayi yang baru lahir.
Penelitian yang baru dipublikasi pada Kamis (25/3/2021) ini dilakukan kepada 131 wanita yang menerima vaksin Pfizer atau Moderna. 84 wanita di antaranya sedang hamil, 31 menyusui, dan 16 wanita tidak sedang hamil.
Hasilnya, antibodi yang terbentuk pada wanita hamil dan menyusui setara dengan wanita yang tidak sedang hamil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vaksin ini terlihat bekerja luar biasa efektif pada wanita-wanita ini," terang salah seorang peneliti medis dari Ragon Institute, Prof Gailt Alter, dikutip dari CNN, Jumat (26/3/2021).
Lebih lagi, hasil penelitian ini menunjukan bahwa wanita hamil yang menerima vaksin COVID-19 Pfizer atau Moderna berpotensi memberikan antibodi pada bayi mereka yang baru lahir. Hal ini mengacu pada pemeriksaan plasenta dan ASI.
Akan tetapi, hingga kini belum ada penelitian lebih lanjut perihal berapa lama antibodi tersebut bertahan pada tubuh bayi.
"Hampir semua ibu mendapatkan antibodi yang cukup untuk bayi mereka," imbuh Prof Alter.
Ia menambahkan, tak ditemukan efek samping tertentu pada ibu hamil atau menyusui yang menerima suntik vaksin Pfizer atau Moderna. Pun ada efek samping, tak berbeda dari gejala yang mungkin dialami penerima vaksin lain yang tidak sedang hamil.
Temuan lainnya, terdapat tingkat Immunoglobulin A (IgA) yang tinggi pada tubuh ibu hamil yang menerima suntikan vaksin Moderna. Ada kemungkinan, vaksin Moderna efektif membangun antibodi pada bayi yang bertahan dalam durasi lebih lama.
(vyp/up)











































