Ratusan Kasus 'Jamur Hitam', India Dirikan Bangsal Khusus Pasien Mucormycosis

ADVERTISEMENT

Ratusan Kasus 'Jamur Hitam', India Dirikan Bangsal Khusus Pasien Mucormycosis

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 10 Mei 2021 07:38 WIB
FILE - In this April 30, 2021, file photo, health workers attend to COVID-19 patients at a makeshift hospital in New Delhi, India. COVID-19 infections and deaths are mounting with alarming speed in India with no end in sight to the crisis. People are dying because of shortages of bottled oxygen and hospital beds or because they couldn’t get a COVID-19 test. (AP Photo/File)
COVID-19 di India. (Foto: AP/)
Jakarta -

Di tengah krisis gelombang tsunami COVID-19, India dihadapkan masalah adanya infeksi fungi langka, mucormycosis, yang menyerang bagian sinus dan bisa menyebabkan kebutaan. Hal ini dialami sebagian pasien dan penyintas COVID-19 di negara tersebut.

Mucormycosis atau 'jamur hitam' merupakan penyakit yang disebabkan fungi yang biasa ditemukan di tanah, tanaman, pupuk, atau buah dan sayur yang busuk. Infeksi akibat fungi ini sangat berbahaya, terutama pada orang dengan imun tubuh yang lemah karena menyerang otak, sinus, hingga paru-paru.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Gujarat, India, mulai mendirikan bangsal terpisah di rumah sakit untuk pasien mucormycosis. Mereka juga menyediakan sekitar 5.000 botol Amphotericin B 50 miligram, obat yang digunakan untuk penyakit tersebut.

Sejauh ini, Gujarat telah melaporkan lebih dari 100 kasus mucormycosis. Sebanyak 19 pasien sedang menjalani perawatan penyakit tersebut di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad.

Dikutip dari The Economic Times, dua bangsal yang dibangun terpisah itu masing-masing memiliki tempat tidur untuk merawat pasien mucormycosis. Fasilitas serupa juga didirikan di beberapa RS sipil di Vadodara, Surat, Rajkot, Bhavnagar, Jamnagar, dan beberapa tempat lainnya.

Di Maharashtra, sekitar delapan penyintas COVID-19 kehilangan penglihatannya dan 200 orang lainnya dirawat di RS akibat infeksi fungi tersebut. Anggota Niti Aayog (Kesehatan) V K Paul mengatakan infeksi mucormycosis ini ditemukan pada pasien COVID-19.

"Infeksi ini disebabkan oleh jamur bernama mucor, yang ditemukan pada permukaan basah. Sebagian besar ini terjadi pada orang yang menderita diabetes. Hal ini sangat jarang terjadi pada mereka yang bukan penderita diabetes. Tidak ada wabah besar dan kami sedang memantaunya," jelasnya.



Simak Video "Seputar Lonjakan Kasus Infeksi Adenovirus di Kolkata India"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT